Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Jepang: China Bahayakan Perdamaian

Kompas.com - 29/10/2013, 22:50 WIB

TOKYO, KOMPAS.com — Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera, Selasa (29/10/2013), mengatakan, tingkah laku China di seputar gugusan kepulauan yang diperebutkan di Laut China Timur membahayakan perdamaian.

Onodera menyebut aksi China menerobos wilayah perairan di kepulauan yang dikuasai Jepang itu sebagai zona abu-abu.

"Saya yakin intrusi oleh China di wilayah perairan di sekitar kepulauan Senkaku masuk 'zona abu-abu' antara periode damai dan situasi darurat," kata Onodera di Tokyo.

Pernyataan menteri pertahanan Jepang itu dikeluarkan menyusul dua kapal fregat China yang berlayar antara dua pulau di Okinawa, di luar batas wilayah perairan Jepang hari ini.

Kantor berita Kyodo mengatakan, kedua kapal berada di sana selama empat jam dan sempat terlihat hendak berlayar menuju kepulauan yang disengketakan, tetapi kemudian beralih haluan.

Sebelumnya, Senin (28/10/2013), China mengirim empat kapal ke perairan di sekitar kepulauan sengketa selama sekitar dua jam dan aksi tersebut dibayang-bayangi oleh kapal penjaga pantai Jepang.

Pekan lalu, Jepang mengeluarkan ancaman untuk menembak pesawat nirawak China bila memasuki wilayah udara Jepang.

Wartawan BBC di Tokyo, Rupert Wingfield-Hayes, melaporkan, Jepang menerjunkan pesawat tempur selama tiga hari berturut-turut untuk menghadang pesawat militer China yang terbang di sepanjang perbatasan wilayah udara Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com