Dalam wawancara televisi, Kamis (5/9/2013) pagi, Palmer menuding Wendi Deng "memata-mati Rupert selama bertahun-tahun, menyetor uang ke badan intelijen China". Palmer juga mengatakan, Wendi Deng di-training di China Selatan.
Pendiri Partai Palmer United Party (PUP) ini juga mengatakan, "Wendi Deng adalah mata-mata China dan karena itu Rupert meninggalkannya." Murdoch dan Deng telah bercerai pada Juni lalu.
Ia melanjutkan, "Dan orang ini (Murdoch) ingin mengontrol politik Australia. Ia ingin mengontrol apa yang Anda pikirkan. Lihat saja surat kabarnya."
Ancaman Palmer menggugat Murdoch itu terkait dengan artikel opini yang dipublikasikan Kamis (5/9/2013) ini, yang mempertanyakan klaim Palmer sebagai seorang jutawan, tokoh pertambangan, dan profesor di universitas. Artikel itu juga menyebutkan, Palmer membayar donasi besar untuk mendapatkan gelar sebagai "President of the World Economic Forum".
Artikel opini ini dipublikasikan di surat kabar The Australian milik Murdoch dengan judul "Mengapa kita perlu khawatir tentang siapa Clive Palmer sebenarnya". Dalam artikel ini disebutkan, mengingat rekam jejak Palmer sebagai pengusaha gagal, apakah para pemilih Australia harus memberinya kesempatan memperoleh "kekuatan politik besar".
Berdasarkan hasil polling terakhir, Partai PUP kemungkinan memenangi enam kursi senat Negara Bagian Queensland dalam pemilu Sabtu, 7 September 2013.
"Saya akan gugat Murdoch hari ini," tegas Palmer. "Sudah waktunya orang ini kita mintai pertanggungjawaban, orang asing ini yang mencoba mendikte apa yang kita lakukan."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.