Media Pemerintah Iran kemudian mengatakan bahwa Dr Rohani telah salah dikutip dan sebuah video yang dirilis Press TV Iran berupaya menyampaikan terjemahan resmi yang lebih moderat tentang komentar yang dibuatnya dalam upacara tahunan Hari Al-Quds, sebuah acara untuk menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Namun, klarifikasi tersebut datang sangat terlambat buat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang mengklaim bahwa komentar Rohani itu membuktikan rezim baru Iran itu tidak moderat sebagaimana yang telah diharapkan sejumlah negara Barat.
"Wajah Rohani sesungguhnya telah terungkap lebih awal dari yang diperkirakan," kata Netanyahu. "Presiden di sana (Iran) berganti, tetapi tujuan rezim itu belum," lanjut Netanyahu.
Media Pemerintah Iran menjelaskan bahwa Rohani menyebut pendudukan tanah kaum Muslim, terutama Jerusalem, sebagai sebuah "luka" dan tidak mengatakan ada sesuatu yang harus "disingkirkan".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.