Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milisi Libya Klaim Tangkap Sejumlah Pemimpin Ekstremis Terkait Al Qaeda

Kompas.com - 26/07/2019, 20:19 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TRIPOLI, KOMPAS.com - Kelompok milisi Libya mengklaim telah menangkap sejumlah pemimpin ekstremis yang memiliki kaitan dengan Al Qaeda, dalam serangan di dekat ibu kota Tripoli.

Pasukan Keamanan Bersama Misrata, melalui postingan di Facebook, pada Rabu (24/7/2019) malam, mengatakan penangkapan terhadap para teroris yang dicari dan diklasifikasi sebagai pemimpin Al Qaeda dilakukan dalam serangan fajar di pingiran Tripoli.

"Operasi fajar di pinggiran Tripoli pada Rabu tersebut berhasil menangkap sejumlah individu yang memiliki kaitan dengan serangan yang diluncurkan di ibu kota," tulis kelompok milisi yang terkait Kementerian Dalam Negeri Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA).

Ditambahkan dalam postingan tersebut bahwa target utama dalam operasi tersebut adalah seorang warga negara Aljazair yang bertempur dengan nama "Al-Chaoui". Dia ditahan bersama sejumlah orang Libya yang dicari.

Baca juga: Serangan Udara Hantam Kamp Migran di Libya, Hampir 40 Orang Tewas

Tidak disebutkan nama maupun total jumlah orang yang ditangkap dalam operasi tersebut.

Pasukan militi itu juga mengunggah video serangan, termasuk rekaman tiga orang yang mengenakan seragam biru dan tangan terikat.

Operasi tersebut dilaporkan juga berhasil menyita sejumlah persenjataan, meliputi senapan, granat, amunisi, bahan peledak, dan sejumlah dokumen.

Libya telah dicekam kekacauan sejak pemberontakan yang didukung NATO menggulingkan dan membunuh diktator Moamer Kadhafi pada 2011.

Sejak saat itu, situasi kerusuhan telah dimanfaatkan oleh sejumlah kelompok ekstremis dan jaringan perdagangan manusia untuk mendapatkan pijakan di negara Afrika Utara itu.

Situasi diperparah dengan persaingan antara dua pemerintahan dan banyak kelompok milisi untuk memperebutkan kekuasaan.

Dua pemerintahan paralel yang saling bersaing yakni GNA yang berbasis di Tripoli, diakui komunitas internasional, serta PBB, dengan pemerintahan yang mendukung Jenderal Khalifa Haftar, dengan pasukan Tentara Nasional Libya (LNA) yang mengendalikan wilayah timur negara itu.

Baca juga: Korban Jiwa Capai 1.000 Orang, PBB Desak Gencatan Senjata di Libya

Situasi ketegangan di Libya telah meningkat sejak April lalu, ketika pasukan LNA melancarkan serangan untuk merebut kota Tripoli. Namun upaya itu mendapat perlawanan kuat dari pasukan GNA yang dibantu kelompok milisi, termasuk Misrata.

Lebih dari 1.000 orang telah tewas dalam perang untuk memperebutkan Tripoli itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan lebih dari 100.000 orang lainnya terlantar akibat pertempuran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com