KOMPAS.com - Bianglala atau "Ferris wheel" merupakan salah satu wahana yang menjadi daya tarik sebuah tempat wisata. Para pengunjung bisa melihat suasana kota dari ketinggian dengan menaiki wahana yang berputar ini.
Seperti apa catatan sejarah soal bianglala? Ternyata, bianglala pertama di dunia dibangun di Chicago, Amerika Serikat.
Dilansir dari Gizmodo, pembangunan bianglala itu awalnya untuk memperingati 400 tahun pendaratan Columbus di dunia baru.
Oleh karena itu, Kongres AS mempersiapkan sesuatu yang megah dan luar biasa yaitu sebuah pameran yang digelar pada 1893.
Pameran ini ingin menampilkan perkembangan pembangunan di Amerika Serikat. Kongres AS juga ingin menunjukkan sesuatu yang berbeda dan ikonik yakni, bangunan yang belum pernah dibangun sebelumnya.
Inspirasi itu datang dari Menara Eiffel yang menjadi ikon pembangunan di Paris.
Membentuk kelompok
Keinginan ini akhirnya terealisasi. Pertama kali yang harus dilakukan adalah membentuk kelompok yang terdiri dari insinyur dan arsitek yang dikenal "Saturday Afternoon Club".
Mereka bertemu setiap minggu untuk membahas kemajuan pameran dan memutuskan soal arsitekturnya.
Daniel H. Burnham mendapat kepercayaan untuk memimpin kelompok ini.
Menurut dia, sudah saatnya AS kembali unjuk gigi dan mendapatkan perhatian dunia.
Beberapa arsitek terkemuka mulai menyuarakan pendapatnya dalam forum ini. Ada juga yang ingin menunjukkan karyanya yang dianggap bisa menjadi ikon pameran.
Seorang arsitek bernama George W. Ferris asal Pittsburgh menyarankan sebuah bangunan atraksi baru yang akan menyaingi Eiffel.
Dilansir dari Chicago Tribune, Ferris mengusulkan untuk membangun roda setinggi 81 meter yang bisa berputar dan mampu membawa 2.160 penumpang sekaligus untuk melihat pemandangan pasar malam.