Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bianglala Pertama Dunia Karya George Ferris, Dibangun untuk Saingi Menara Eiffel

Kompas.com - 12/06/2019, 14:58 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bianglala atau "Ferris wheel" merupakan salah satu wahana yang menjadi daya tarik sebuah tempat wisata. Para pengunjung bisa melihat suasana kota dari ketinggian dengan menaiki wahana yang berputar ini.

Seperti apa catatan sejarah soal bianglala? Ternyata, bianglala pertama di dunia dibangun di Chicago, Amerika Serikat.

Dilansir dari Gizmodo, pembangunan bianglala itu awalnya untuk memperingati 400 tahun pendaratan Columbus di dunia baru.

Oleh karena itu, Kongres AS mempersiapkan sesuatu yang megah dan luar biasa yaitu sebuah pameran yang digelar pada 1893.

Pameran ini ingin menampilkan perkembangan pembangunan di Amerika Serikat. Kongres AS juga ingin menunjukkan sesuatu yang berbeda dan ikonik yakni, bangunan yang belum pernah dibangun sebelumnya.

Inspirasi itu datang dari Menara Eiffel yang menjadi ikon pembangunan di Paris.

Membentuk kelompok

Keinginan ini akhirnya terealisasi. Pertama kali yang harus dilakukan adalah membentuk kelompok yang terdiri dari insinyur dan arsitek yang dikenal "Saturday Afternoon Club".

Mereka bertemu setiap minggu untuk membahas kemajuan pameran dan memutuskan soal arsitekturnya.

Daniel H. Burnham mendapat kepercayaan untuk memimpin kelompok ini. 

George W. FerrisAmerican Historama George W. Ferris
Dia ingin membuat acara yang megah dan mendirikan bangunan yang lebih megah dari Menara Eiffel di Paris.

Menurut dia, sudah saatnya AS kembali unjuk gigi dan mendapatkan perhatian dunia.

Beberapa arsitek terkemuka mulai menyuarakan pendapatnya dalam forum ini. Ada juga yang ingin menunjukkan karyanya yang dianggap bisa menjadi ikon pameran.

Seorang arsitek bernama George W. Ferris asal Pittsburgh menyarankan sebuah bangunan atraksi baru yang akan menyaingi Eiffel.

Dilansir dari Chicago Tribune, Ferris mengusulkan untuk membangun roda setinggi 81 meter yang bisa berputar dan mampu membawa 2.160 penumpang sekaligus untuk melihat pemandangan pasar malam.

Banyak yang mengira itu adalah mimpi dan usulannya ini tak disetujui. Meski tak terealisasi, Ferris tak putus asa.

Upaya Ferris

Bianglala pertamaGizmodo Bianglala pertama

Ferris berusaha meyakinkan beberapa pihak agar ia bisa menyelesaikan proyek bianglala tersebut. Dia mendapatkan dana sekitar 600.000 dollar AS untuk membangun bianglala.

Ferris bersama Betlehem Iron Company membuat baja-baja untuk membuat bangunan ini. Kru konstruksi berjuang untuk meletakkan fondasi roda.

Baja ini akan dibentuk melingkar dengan bobotnya hingga 30-an ton. Sementara itu, ada juga tiang setinggi 140 kaki untuk menopang baja lingkaran tersebut.

Pada 21 Juni 1893, bianglala pertama dunia ini berdiri kokoh untuk meramaikan acara.

Bianglala ini mampu mengangkut sekitar 38.000 penumpang setiap hari dengan waktu sekitar 20 menit untuk menyelesaikan dua putaran.

Penumpang yang ingin menaiki dikenakan tarif 50 sen.

Pada 1894 dan tahun-tahun berikutnya, bianglala ini ditutup karena masa-masa sulit. Akhirnya, pada 1895, bianglala dipindahkan ke Lincoln Park dan kemudian dijual pada tahun 1896.

Pada 1904, bianglala pertama ini didirikan kembali di St. Louis untuk pameran dunia. Setelah beberapa tahun beroperasi, bianglala ini rusak.

Peninggalan dari bianglala pertama itu bisa dirasakan hingga sekarang dan menjadi daya tarik di karnaval, pameran jalanan, dan taman hiburan di seluruh dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com