Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersingkir dari Pemilu, Mantan PM Ukraina Janji Tak Bakal Protes

Kompas.com - 02/04/2019, 23:01 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

KIEV, KOMPAS.com - Mantan perdana menteri Ukraina, Yuliya Tymoshenko mengecam hasil pemungutan suara dalam pemilihan presiden yang disebutnya diwarnai kecurangan.

Tymoshenko yang berada di peringkat ketiga dalam pemungutan suara putaran pertama yang digelar Minggu (31/3/2019), harus tersingkir dan tidak berhak mengikuti pemilu putaran kedua yang akan digelar 21 April.

Kendati mengaku kecewa dengan hasil pemungutan suara yang dianggapnya penuh kecurangan, Tymoshenko menegaskan bahwa dirinya tidak akan menyerukan para pendukungnya untuk melakukan aksi protes turun ke jalan.

Tymoshenko, yang juga dikenal sebagai tokoh politik yang diakui secara internasional, tersisih setelah kalah perolehan suara dengan dua kandidat lainnya, politisi pemula, aktor sekaligus komedian Volodymyr Zelensky, dan calon petahana, Petro Poroshenko.

Baca juga: Komedian Ungguli Petahana pada Pilpres Ukraina Putaran Pertama

"Pemilihan ini telah dicurangi oleh Petro Poroshenko," kata Tymoshenko, kepada wartawan, Selasa (2/4/2019).

Namun veteran politik berusia 58 tahun yang telah tiga kali maju dalam pemilihan presiden itu mengatakan bahwa dia tidak berencana menentang hasil pemungutan suara, baik di pengadilan, maupun aksi turun ke jalan.

Dilansir AFP, hasil perhitungan suara untuk pemilihan putaran pertama menempatkan Zelensku di peringkat pertama dengan lebih dari 30 persen suara, dengan Poroshenko meraih 16 persen.

Sementara Tymoshenko yang hanya mendapat 13 persen suara, mengaku upaya banding di pengadilan akan sia-sia karena presiden telah memprivatisasi sistem peradilan.

Sedangkan aksi turun ke jalan disebutnya hanya akan menjadi alat bagi Rusia. "Saya menghormati pilihan setiap orang," ujarnya.

Tymoshenko mengatakan, siapa pun presiden terpilih nantinya, baik Zelensky maupun Poroshenko, diyakininya tidak akan mampu mengatasi krisis atau menghentikan konflik peperangan dengan Rusia.

Dia juga meminta kepada para pendukungnya untuk tidak menyerah dan mulai memobilisasi dukungan untuk Partai Batkivshchyna dalam pemilihan parlemen pada Oktober mendatang.

"Pertarungan kita belum berakhir," ujarnya.

Baca juga: Seorang Komedian Berpeluang Menangi Pemilihan Presiden Ukraina

Tymoshenko pernah menjabat tiga tahun sebagai perdana menteri dan menghabiskan tiga tahun di penjara karena penyalahgunaan kekuasaan.

Sementara menurut misi pemantauan oleh Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa, pemilihan putaran pertama Ukraina secara umum "terorganisir dengan baik, lancar, transparan dan efisien".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com