Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 31 Tahun, Ibu Ini Bertemu Kembali dengan Putranya yang Diculik

Kompas.com - 30/10/2018, 19:40 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Mirror

TORONTO, KOMPAS.com - Seorang ibu menggambarkan momen-momen luar biasa saat dia bertemu kembali dengan putranya yang hilang diculik 31 tahun lalu.

Lyneth Mann-Lewis kehilangan sang putra Jermaine Allan Mann, kini 33 tahun, saat dia diculik ayahnya sendiri pada 1987 saat berkunjung ke Toronto, Kanada pada 1987.

Lyneth awalnya sudah yakin tidak akan bertemu lagi dengan putranya yang saat itu baru berusia 22 bulan.

Baca juga: Orangtua di China Bertemu Anaknya yang Hilang 24 Tahun Berkat Tes DNA

Kini Lyneth bisa bertemu dengan putranya setelah kepolisian AS menangkap Allan Mann (66) setelah diketahui selama ini menggunakan dokumen palsu.

"Kata-kata tak bisa menggambarkan perasaan saya. Mendengar kabar putra saya masih hidup dan mereka menemukannya, sungguh luar biasa," ujar Lyneth.

Dia menambahkan, hal pertama yang dilakukannya sebelum berbicara dengan sang putra adalah menggenggam erat-erat tangannya.

"Saya ingin memastikan apakah ini semua nyata. Dan saya hanya bisa berkata 'Ya Tuhan, anakku'," tambah dia.

Jermain dibawa dari Kanada ke Amerika Serikat oleh sang ayah yang kemudian memberikan kabar kepada Lyneth bahwa putranya sudah meninggal.

Pasangan Lyneth dan Allan Mann bercerai pada 1986 dan pria itu mendapatkan hak untuk mengunjungi putranya secara berkala.

Pada 24 Juni 1987, Allan akhirnya memutuskan untuk menculik putranya itu.

BBC melaporkan, kepolisian Toronto sempat menggelar investigasi dan pencarian tetapi karena tak kunjung menemukan titik terang lama kelamaan kasus ini nyaris terlupakan.

Meski demikian, foto Jermaine yang bertambah usia masih terus disebarkan oleh kepolisian Kanada dan Amerika Serikat.

Polisi akhirnya menemukan Jermaine pada 26 Oktober lalu setelah Allan Mann ditangkap di Vernon, Connecticut.

Dia ditangkap karena menggunakan akta kelahiran palsu untuk dia dan putranya. Allan mengaku mereka berasal dari Texas.

Akta kelahiran itu dinyatakan palsu saat Allan menggunakan dokumen itu untuk mengajukan permohonan sewa sebuah rumah subsidi pemerintah.

Setelah ditangkap, dia kemudian diidentifikasi dengan menggunakan perangkat lunak pemindai wajah. Kini Allan didakwa melakukan pemalsuan dokumen di AS.

Dia juga terancam diekstradisi ke Kanada untuk menghadapi dakwaan penculikan setelah urusan hukumnya di AS selesai.

Baca juga: Cuma 10 Menit Tahanan Palestina Ini Boleh Bertemu Anaknya yang Sekarat

Kini, Lyneth dan putranya Jermaine memiliki waktu yang cukup untuk memulai kembali kehidupan sebagai keluarga.

"Saya adalah bukti nyata bahwa kesabaran selama 31 tahun akhirnya berbuah. Tetap sabar, tetap kuat, dan yakin semua hal mungkin terjadi," ujar Lyneth.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com