Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini Hasilkan Rp 623 Juta sebagai "Terapis Peluk"

Kompas.com - 30/08/2018, 20:06 WIB
Retia Kartika Dewi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GOLD COAST, KOMPAS.com – Sebagai manusia, satu hal yang sering dicari adalah sentuhan fisik. Tanpanya, seseorsng bisa menjadi depresi atau terkena penyakit mental lainnya.

Karena itu, seorang ibu di Gold Coast, Australia, mendedikasikan hidupnya sebagai seorang "terapis peluk".

Diberitakan Oddity Central Selasa (28/8/2018), melalui profesi itu, ibu bernama Jessica O'Neill itu memperoleh 58.000 dolar Australia, atau Rp 623 juta, per tahunnya.

Baca juga: Ketika Mahasiswi Muslim Memeluk Suster dalam Doa Lintas Iman di Yogyakarta

Awalnya O’Neill adalah seorang terapis pijat dan konselor. Dia mengetahui ketika dia memeluk kliennya dalam sebuah sesi konsultasi, si klien bakal mengungkap kisahnya.

"Saya bisa melihat segala ketegangan dan tensi pada dirinya luluh. Dari sana, saya bisa mendapat inti masalah, dan membantunya memulihkan diri," ujar dia.

Di setiap sesi, O'Neill dan kliennya bakal memulai dengan meditasi agar mereka berdua bisa terhubung secara spiritual.

Kemudian mereka bakal memulai sebuah percakapan kecil, di mana O’Neill menanyakan apa yang menjadi masalah si klien.

O’Neill mengklaim, pelukannya bisa menyembuhkan kesendirian, depresi, maupun kepercayaan diri yang kurang.

"Setiap orang punya kisah berbeda. Namun, semua itu dipicu merasa terisolasi maupun tegang. Yang mereka butuhkan hanya berhubungan dengan orang lain," katanya.

Dia berkata, mayoritas kliennya adalah pria. Meski mengaku ada pengalaman aneh saat dia membuka usahanya, semua klien menghormati batasannya.

Salah satunya adalah dia tidak melakukan praktik pelukan pada malam hari. O’Neill menyatakan, sang suami Jason tak mempermasalahkannya.

"Jason sangat mendukung dan memakluminya. Dia menyukai apa yang saya lakukan, dan saya rasa itu indah," ucap ibu tiga anak tersebut.

Meski banyak orang menganggap pekerjaannya aneh, O’Neill yakin bahwa dia telah membuat keputusan yang tepat.

Baginya, pekerjaan menjadi terapis peluk jauh lebih berharga daripada sekadar terapis pijat atau konselor. "Saya merasa saya telah berbuat hal benar di dunia ini," tuturnya.

Baca juga: Usai Cekcok dengan Suaminya, Seorang Terapis Refleksi Ditemukan Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com