Aksi Nekat Lompat ke Air dari Kereta Berjalan, Pria Ini Dicari Polisi

PERTH, KOMPAS.com - Video aksi nekat seorang pria yang melompat dari atas kereta api yang sedang berjalan terjun ke sungai di Australia menjadi viral di dunia maya.

Tidak diketahui identitas pria nekat tersebut maupun kapan aksi tersebut dilakukan.

Namun videonya yang diunggah sejak Minggu (8/4/2018) ke akun Facebook dan Instagram itu menjadi viral dengan telah disaksikan sebanyak lebih dari 200.000 kali hingga Selasa (10/4/2018).

Dalam rekaman tampak sebuah kereta Freemantle yang beroperasi di barat Australia bergerak cepat melewati jembatan rel.

Baca juga: Warga Australia Diteror Suara Berisik Ribuan Burung

Sesaat sebelum melintas di atas jembatan, tampak seorang pria duduk dan melambaikan tangan ke arah kamera.

Dan ketika kereta melewati jembatan, pria tersebut beranjak dari tempatnya dan melompat terjun ke sungai. Dalam rekaman terlihat jika pria itu nyaris mendarat di tiang beton penyangga jembatan.

 

This is how you really bomb as train ???? #choochoo #goddamnthatsstupid #sicktho #almostgottheD #Dis4Darwin

A post shared by browncardigan (@browncardigan) on Apr 7, 2018 at 5:22pm PDT

Meski akhirnya selamat, pria yang belum diketahui identitasnya itu kini tengah dalan pencarian petugas.

Juru bicara Otoritas Transportasi Publik (PTA) Australia, Claire Krol, mengatakan, perbuatan pria dalam video itu sangat tidak bertanggung jawab.

Saat ini mereka tengah bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk mengidentifikasi pria tersebut.

"Terlepas dari fakta bahwa pria itu berhasil selamat, saat di atas kereta dia berada di dekat kabel beraliran listrik 25.000 volt."

"Kabel itu bisa saja melengkung, menyambar pria itu dan menyetrumnya," kata Krol dilansir New York Post.

Baca juga: Aksi Nekat Pengendara Motor Menghadang Bus Ramai di Facebook

Diduga kuat pelaku menaiki kereta dari stasiun kereta Freemantle Utara yang berangkat pada pukul 10.30 pagi.

Atas aksi nekatnya itu, pria tersebut dapat diancam dengan hukuman 12 bulan penjara dan atau denda hingga 12.000 dollar Australia (sekitar Rp 127 juta).