SINGAPURA, KOMPAS.com - Ikon di beberapa negara seperti Sydney Opera House, Menara Eiffel, Marina Bay di Singapura dan Lapangan Merah Moskwa diselimuti kegelapan pada Sabtu (24/3/2018) malam, sebagai bagian dari kampanye global untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak perubahan iklim.
Gerakan Earth Hour, yang dimulai di Australia pada 2007 dan didukung 187 negara. Dengan mematikan lampu pada pukul 20.30 waktu setempat, gerakan ini menjadi yang terbesar di dunia ini untuk perubahan iklim.
"Ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melindungi lingkungan dan satwa liar," kata ketua Earth Hour WWF Australia Dermot O'Gorman kepada AFP.
Dengan suhu global yang tercatat mencapai tingkat tertinggi, tema kampanye Earth Hour tahun ini terkait dengan dampak perubahan iklim terhadap keanekaragaman hayati dan spesies tumbuhan erta hewan.
Baca juga : Earth Hour 2018, Penerangan Sejumlah Fasilitas di Bandara Bali Padam
"Lebih dari setengah spesies tumbuhan dan hewan menghadapi kepunahan lokal di beberapa daerah yang paling alami di dunia," ujarnya.
Di Paris, Menara Eiffel menjadi gelap dan Presiden Emmanuel Macron mendesak orang-orang untuk bergabung serta menunjukkan kesediaan untuk bergabung.
Join the fight for nature, switch all your lights off. #EarthHour pic.twitter.com/V7F2s9DkVR
— Emmanuel Macron (@EmmanuelMacron) 24 Maret 2018
Lapangan Merah Moskow juga gelap, sementara bagian Rusia di Stasiun Luar Angkasa Internasional mematikan penerangannya.
Gambar dari seluruh Asia menunjukkan bangunan termasuk Petronas Towers Kuala Lumpur, serta gedung pencakar langit terkenal Hong Kong dan Singapura, bergabung dalam gerakan tersebut.
Gedung Empire State New York memancarkan kilauan samar untuk menandai Earth Hour.
Di dalam acara tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, perlunya gerakan nyata untuk menyelamatkan bumi.
"Sumber daya dan ekosistem di seluruh dunia sedang diserang. Earth Hour merupakan kesempatan untuk menunjukkan tekad kita untuk berubah," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.