Salin Artikel

"Earth Hour", Kegelapan di Ikon Kota Besar Dunia untuk Selamatkan Bumi

Gerakan Earth Hour, yang dimulai di Australia pada 2007 dan didukung 187 negara. Dengan mematikan lampu pada pukul 20.30 waktu setempat, gerakan ini menjadi yang terbesar di dunia ini untuk perubahan iklim.

"Ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melindungi lingkungan dan satwa liar," kata ketua Earth Hour WWF Australia Dermot O'Gorman kepada AFP.

Dengan suhu global yang tercatat mencapai tingkat tertinggi, tema kampanye Earth Hour tahun ini terkait dengan dampak perubahan iklim terhadap keanekaragaman hayati dan spesies tumbuhan erta hewan.

"Lebih dari setengah spesies tumbuhan dan hewan menghadapi kepunahan lokal di beberapa daerah yang paling alami di dunia," ujarnya.

Di Paris, Menara Eiffel menjadi gelap dan Presiden Emmanuel Macron mendesak orang-orang untuk bergabung serta menunjukkan kesediaan untuk bergabung.

Gambar dari seluruh Asia menunjukkan bangunan termasuk Petronas Towers Kuala Lumpur, serta gedung pencakar langit terkenal Hong Kong dan Singapura, bergabung dalam gerakan tersebut.

Gedung Empire State New York memancarkan kilauan samar untuk menandai Earth Hour.

Di dalam acara tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, perlunya gerakan nyata untuk menyelamatkan bumi.

"Sumber daya dan ekosistem di seluruh dunia sedang diserang. Earth Hour merupakan kesempatan untuk menunjukkan tekad kita untuk berubah," ucapnya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/03/25/13201001/earth-hour-kegelapan-di-ikon-kota-besar-dunia-untuk-selamatkan-bumi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke