Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milisi Houthi Tetap Tolak Kembalikan Jenazah Mantan Presiden Yaman

Kompas.com - 08/12/2017, 20:02 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Al Arabiya

SANAA, KOMPAS.com - Milisi Houthi menolak permintaan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk menyerahkan jenazah mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh yang tewas dalam serangan pada Senin (4/12/2017) lalu.

Informasi dari sumber yang terlibat dalam serangan di Sanaa telah mengonfirmasi bahwa ICRC bersama dengan organisasi internasional lainnya yang ada di Yaman meminta milisi Houthi menyerahkan jasad Saleh.

Selain itu juga meminta pengembalian sejumlah jasad dari anggota partainya yang menjadi korban serangan di Sanaa pekan lalu. Namun, permintaan dari organisasi tidak dapat dipenuhi.

Baca juga: Anak Mantan Presiden Yaman yang Terbunuh Serukan Balas Dendam

Dilaporkan situs berita di Yaman dan dilansir Al Arabiya, sumber itu menyampaikan alasan penolakan milisi Houthi.

Dikatakannya, kelompok Houthi ingin melakukan penyelidikan sendiri bersama dengan Jaksa Agung.

Seorang pemimpin senior di Partai Kongres Rakyat Umum menyatakan beberapa kali upaya mediasi dan intervensi kesukuan gagal mencapai kesepakatan sebelum akhirnya mereka meminta ICRC untuk terlibat.

Dengan harapan kelompok milisi Houthi bersedia memberitahukan tempat jenazah Saleh disimpan dan menyerahkannya.

Hingga saat ini, memang tidak diketahui di mana jasad mantan presiden Yaman itu disimpan, setelah bukti kematiannya juga hanya berdasarkan rekaman video yang diberikan anggota milisi.

Dilaporkan sebelumnya, milisi Houthi memberikan sejumlah persyaratan jika ingin jenazah Saleh dikembalikan.

Di antaranya, mereka menuntut jenazah Saleh tidak dimakankan di halaman Masjid al-Saleh di Sanaa, tapi cukup di kampung halamannya di Sanhan.

Baca juga: Demi Kuasai Saluran TV, 41 Jurnalis Disandera Houthi di Yaman

Selain itu, mereka meminta untuk tidak dilakukan upacara pemakaman umum.

Sebelumnya, aksi protes yang dilakukan demonstran wanita telah digelar pada Rabu (6/12/2017) untuk meminta pengembalian jasad sang mantan presiden.

Namun aksi protes justru dibubarkan paksa milisi Houthi yang menyerang dan menahan sejumlah demonstran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com