Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakar Sekolah hingga 23 Orang Tewas, 2 Remaja Didakwa Membunuh

Kompas.com - 28/09/2017, 16:57 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Dua remaja Malaysia didakwa melakukan pembunuhan, Kamis (28/9/2017), terkait kebakaran yang menewaskan 23 anak dan guru di sebuah sekolah Islam bulan ini.

Kedua remaja tersebut, -yang tidak dapat disebutkan namanya karena berusia di bawah 18 tahun, juga dikenai tuduhan penyalahgunaan narkoba, bersama empat tersangka lainnya.

Polisi menangkap tujuh tersangka, semuanya antara 12-18 tahun, setelah kebakaran yang menjadi insiden kebakaran terburuk dalam dua dekade terakhir.

Kebakaran itu memusnahkan bangunan sekolah yang berada di Kuala Lumpur, pada tanggal 14 September lalu.

Baca: Jasa Cucian Khusus Muslim Picu Kontroversi di Malaysia

Diberitakan AFP, berdasarkan keteraangan kejaksaan setempat, tersangka ketujuh dibebaskan karena kurangnya bukti.

Sebanyak 21 siswa, yang semuanya adalah laki-laki berusia 6-16 tahun, serta dua guru meninggal dunia dalam musibah yang terjadi sebelum fajar menyingsing.

Polisi Malaysia meyakini api muncul karena kesengajaan dengan menggunakan tabung gas, setelah para tersangka berselisih dengan murid-murid di sekolah itu.

Pintu keluar gedung tertutup api, sementara, kisi-kisi jendela tertutup teralis besi sehingga murid yang berada di sekolah itu tak bisa menyelamatkan diri. 

Baca: Protes dari Partai Islam, Festival Bir Malaysia Dibatalkan

Jaksa Agung Othman Abdullah mengatakan, para tersangka akan kembali dibawa ke muka pengadilan pada 28 November mendatang.

Wartawan tidak diizinkan masuk ke dalam ruang sidang, dan Othman pun tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait kasus ini.

Meskipun ancaman hukuman dalam kasus pembunuhan di Malaysia adalah vonis mati, namun seorang menteri senior di negeri itu berpendapat lain. 

Dia menyatakan, para terdakwa tak bisa dihukum mati karena usia yang belum dewasa. Hukuman maksimal yang mengancam mereka adalah kurungan penjara.

Baca: Malaysia Perkenalkan Kondom Rasa Nasi Lemak

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com