Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yingluck akan Berbicara ketika Waktunya Tepat

Kompas.com - 30/08/2017, 11:57 WIB
Ericssen

Penulis

 

BANGKOK, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri (PM) Thailand, Yingluck Shinawatra, akan berbicara kepada publik mengenai menghilangnya dia dari negaranya itu ketika tiba waktu yang tepat.

Demikian bunyi pernyataan Partai Pheu Thai, partai yang pernah dipimpin Yingluck seperti dikutip The Straits Times, Rabu (30/8/2017).

Untuk saat ini, yang pasti Yingluck akan terus berjuang untuk demokrasi dan kesejahteraan ekonomi Thailand, lanjut pernyataan itu.

Pernyataan itu merupakan pernyataan resmi pertama dari partai yang mengantarkan Yingluck berkuasa sebagai PM pada 2011-2014.

Keberadaan politisi berusia 50 itu menjadi teka-teki sejak dia tidak menghadiri sidang sidang pembacaan vonis kasus hukum yang melilitnya, Jumat pekan lalu.

Baca: Yingluck Shinawatra Telah Melarikan Diri ke Luar Negeri

Menurut sumber yang dekat dengan keluarga Shinawatra, Yingluck berhasil meloloskan diri ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), dan bergabung dengan abang kandungnya mantan PM Thaksin Shinawatra.

Sejak menghilangnya Yingluck, rumor politik terus berseliweran di “negeri Gajah” membahas bagaimana mungkin sosok yang dijaga begitu ketat oleh aparat keamanan tiba-tiba menghilang begitu saja bak ditelan bumi.

Bahkan teori konspirasi beredar bahwa junta militer Thailand yang menggulingkan Yingluck di tahun 2014 memiliki perjanjian rahasia dengan klan Shinawatra untuk membiarkan Yingluck meninggalkan Thailand.

Tentu saja teori itu dibantah mentah-mentah oleh junta. Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Thailand Jenderal Chalermchai Sitthisat menegaskan, aparat keamanan telah bekerja keras untuk mencegah Yingluck lolos.

Baca: Junta Militer Thailand Izinkan Yingluck Shinawatra ke Luar Negeri

Jenderal berbintang empat itu menyatakan, penyebab mengapa aparat kecolongan adalah karena menjelang pelariannya Yingluck membuang semua telepon genggam dan mengganti mobil yang digunakannya.

Pergantian mendadak itu menyebabkan aparat kesulitan mendeteksi jejak PM wanita pertama Thailand itu.

Chalermchai menyatakan, sangat tidak mungkin Yingluck melarikan diri lewat jalur udara karena penjagaan ketat di bandara.

Chalermchai meyakini, Yingluck menempuh antara jalur laut atau darat sebelum dijemput oleh jet pribadi Thaksin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com