Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gencatan Senjata 4 Jam, 134 Warga Sipil Diselamatkan dari Marawi

Kompas.com - 04/06/2017, 21:25 WIB

MARAWI, KOMPAS.com - Setidaknya 134 warga sipil yang terjebak di dalam konflik di Marawi, Filipina selatan, Minggu (4/6/2017), berhasil diselamatkan.

Pernyelamatan itu terjadi ketika kelompok bersenjata dan pasukan militer Filipina menyepakati gencatan senjata selama empat jam di hari ke-13 konflik tersebut. 

Berbekal megafon, lima tim yang terdiri dari anggota Front Pembebasan Islam Moro, pergi ke daerah perang dan meminta warga sipil yang terjebak untuk keluar dari tempat persembunyian mereka.

"Kami dapat mengambil 134 anak, pria, wanita, orang tua dan orang sakit," kata Asisten Sekretaris Penasihat Presiden untuk Proses Perdamaian, Dickson Hermoso, seperti dikutip laman Iquirer.

Dia mengatakan, gencatan senjata terjadi setelah seorang utusan melakukan negosiasi dengan kelompok militan pada Sabtu kemarin.

Namun, satu tim tidak dapat melakukan tugas ketika pertempuran meletus di salah satu bagian Barangay Banggolo, pada pukul 9.30 waktu setempat, hari ini.

Wali Kota Majul Gandamra mengatakan tidak diketahui pihak mana yang memicu kontak tembak pertama kali di Barangay Banggolo. 

Agakhan Shareif, pemimpin kelompok masyarakat sipil di Marawi dan satu orang lain yang terlibat dalam usaha penyelamatan tersebut, mengatakan, mereka sedang mendekati Barangay Banggolo, ketika pertempuran meletus.

Niat awal mereka adalah menyelamatkan warga sipil yang ada di kawasan itu. 

"Mungkin sniper," kata Shareif.

Anggota Majelis Daerah Zia Alonto Adiong yang bertindak selaku Jurubicara Pemerintah Provinsi mengatakan, telah dikerahkan tim penyelamat untuk melanjutkan proses pengamanan evakuasi ke ibukota.

Kendati mengalami kendala, tim-tim lainnya berhasil menyelamatkan 134 warga sipil yang terjebak di wilayah tersebut.

Hermoso mengatakan, utusan pemerintah melakukan negosiasi langsung dengan Abduallah Maute, salah satu pemimpin kelompok bersenjata.

Namun dia memastikan, tidak ada kondisi yang ditetapkan oleh pihak Maute terkait koridor perdamaian itu.

"Kami tidak tahu apa yang mendorong Abdullah untuk melakukan langkah tersebut, tapi mungkin karena alasan kemanusiaan," kata Hermoso.

"Sekali lagi, kami meminta kedua belah pihak untuk membuka ruang kemanusiaan sehingga kita bisa mendapatkan semua warga sipil yang terjebak di zona perang," tambah dia.

Baca: 38 WNI Diduga Terlibat Serangan di Kota Marawi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com