Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Warga Asing Terduga Anggota ISIS Ditangkap di Filipina

Kompas.com - 06/04/2017, 19:42 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Otoritas Filipina, Kamis (6/4/2017),  mengatakan, aparat keamanan telah menggagalkan serangan teror setelah menangkap seorang pria Kuwait dan istrinya, warga Suriah, yang diduga anggota kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Polisi menangkap pria Kuwait, Husain Al-Dhafiri, dan istrinya, Rahaf Zina, di distrik kelas atas di kota Manila setelah mendapat informasi dari Kuwait akhir bulan lalu.

Namun, penangkapan dua warga asing itu dirahasiakan karena Kepolisian Filipina sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut, kata para pejabat di Manila, sebagaimana dilaporkan AFP.

Menteri Kehakiman, Vitaliano Aguirre, mengatakan, pasangan tersebut telah memasuki Filipinan berulang kali dalam beberapa bulan terakhir.

Kepada wartawan, Aquirre mengatakan bahwa pasangan tersebut diduga berencana akan melakukan pengeboman baik di Filipina atau Kuwait.

Aguirre mengatakan, Al-Dhafiri adalah anggota aktif ISIS di Timur Tengah.

Pihak berwenang Amerika Serikat percaya, pria Kuwait itu bisa "membawa ancaman terhadap keamanan nasional Filipina".

"Dia diduga telah terlibat dalam pembuatan bahan peledak dan perencanaan operasionalnya, yang mungkinan akan dilakukan melawan Kuwait," tambah Aguirre.

Menurut Aguirre, Zina dan Al-Dhafiri menikah setelah suami Zina, seorang komandan ISIS berpangkat tinggi, tewas di Suriah.

Pejabat Filipina mengatakan Al-Dhafiri akan dideportasi ke Kuwait sementara Zina akan dikirim kembali ke Qatar, negara awal dia masuk ke Filipina.

"Keduanya akan diterima dengan baik oleh aparat keamanan dari dua negara tersebut," tambah Aguirre.

Kedutaan Kuwait di Manila tidak bisa dihubungi terkait dengan penangkapan seorang warganya itu.

Presiden Rodrigo Duterte sebelumnya telah memperingatkan, anggota ISIS mungkin sedang mengatur perjalanan Filipina dengan bergabung ke komunitas Muslim di Filipina selatan.

Filipina telah berjuang selama bertahun-tahun menghadapi pemberontakan kelompok-kelompok ekstremis Muslim di wilayah selatan yang terpencil, salah satunya Abu Sayyaf.

Kelompok Abu Sayyaf telah berikhrar setia kepada ISIS dan merupakan sayap kelompok ISIS yang paling berbahaya di Asia Tenggara dengan berbasis di Filipina selatan.

Aguirre mengatakan dia tidak bisa mengkonfirmasi jika dua tersangka punya kontak dengan ekstremis lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com