Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Baru di Jalanan Bernama Telepon Pintar

Kompas.com - 03/04/2017, 18:42 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kematian pejalan kaki di AS meningkat tajam dan sebagian disebabkan penggunaan telepon pintar.

Asosiasi keselamatan jalan raya AS memperkirakan, sepanjang 2016 sebanyak 6.000 pejalan kaki tewas. Angka ini adalah yang tertinggi dalam lebih dari 20 tahun terakhir.

Dalam enam tahun terakhir, jumlah kematian di jalanan meningkat empat kali lipat dibanding tingkat kematian lalu lintas secara keseluruhan.

Laporan itu memaparkan sejumlah faktor penyebabnya, antara lain penggunaan telepon seluler yang berlebihan.

"Faktor lebih baru yang berkontribusi terhadap peningkatan kematian pejalan kaki, mungkin meningkatnya penggunaan smartphone oleh semua pengguna jalan, yang dapat menjadi sumber gangguan penting baik bagi pengemudi maupun pejalan kaki," kata laporan itu.

Faktor lain meliputi meningkatnya pengguna kendaraan karena ekonomi membaik, turunnya harga BBM, dan makin banyak orang berjalan kaki untuk gerak badan, serta alasan-alasan kepedulian lingkungan.

Alkohol juga dianggap penyebab peningkatan jumlah kematian ini adalah 34 persen dari pejalan kaki dan 15 persen dari pengemudi yang terlibat dalam kecelakaan fatal, berada dalam kondisi mabuk.

Laporan ini didasarkan data dari semua negara bagian dalam enam bulan pertama 2016.

Masyarakat Pencegahan Kecelakaan Inggris juga mengatakan ponsel adalah gangguan yang sangat berbahaya.

"Semakin banyak remaja mengalami cedera akibat perhatian yang teralihkan, saat menyeberang jalan sambil menggunakan ponsel," ujar Nick Lloyd, manajer keselamatan jalan.

"Penggunaan ponsel itu termasuk bercakap, mendengarkan musik, SMS, atau menggunakan internet," tambah Lloyd.

Sejumlah kota di seluruh dunia telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi teralihnya perhatian gara-gara smartphone ini.

Di kota Augsburg, Jerman, dipasang lampu merah dan hijau di tanah untuk memperingatkan orang-orang yang terus melihat smartphone mereka sambil berjalan.

Para pejabat di kota Bodegraven, Belanda, melakukan uji coba pada Februari lalu dengan memproyeksikan lampu lalu lintas merah atau hijau di trotoar untuk mengingatkan kaum "zombi telepon pintar" yang terus terpaku pada ponsel mereka saat menyeberang jalan.

"Media sosial, permainan, WhatsApp, dan musik, adalah, gangguan utama dalam berlalu lintas," kata anggota dewan kota Bodegraven, Kees Oskam.

Kelompok keselamatan jalan Belanda VVN sebaliknya mengkritik ide itu karena dianggap justru memberi "imbalan" pada perilaku buruk pengguna ponsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com