Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Perluas Area Pencarian Enam Korban Hilang akibat Kapal Wisata Tenggelam

Kompas.com - 30/01/2017, 15:38 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Otoritas Malaysia, Senin (30/1/2017), memperluas wilayah pencarian lima turis China dan seorang warga Malaysia setelah sebuah kapal wisata terbalik di lepas pantai Kalimantan, perairan Malaysia, dan menewaskan tiga warga China.

Kapal yang mengangkut 28 orang wisatawan China dan tiga kru kapal itu terbalik pada Sabtu (28/1/2019) malam, saat berlayar dari Kinabalu, ibu kota Sabah, Malaysia, menuju Mengalum.

Kapal itu terbalik setelah diterjang gelombang tinggi. Para wisatawan itu terperangkap dan hanyut dikarenakan arus itu, ujar kepala Lembaga Pelaksana Maritim Malaysia (MMEA).

Tiga wisatawan ditemukan tewas, sementara 22 orang lainnya, termasuk kapten kapal berhasil diselamatkan.

Sebelumnya dilaporkan, 25 turis China, Minggu (29/1/2017), ditemukan selamat setelah kapal yang membawa mereka tenggelam di perairan Sabah, Malaysia, Sabtu.

Seorang pejabat di kantor perdana menteri Malaysia mengatakan, enam orang lainnya belum ditemukan.

Kabar ini disampaikan, Shahidan Kassim, pejabat di kantor perdana menteri, setelah sebuah kapal wisata dinyatakan hilang pada Sabtu (28/1/2016).

"Lima turis China dan satu kru kapal belum ditemukan," kata Shahidan dalam sebuah jumpa pers di Sabah.

Sejumlah perahu dan pesawat militer memeriksa wilayah seluas 1.500 mil laut, tiga kali lipat dari wilayah pencarian pada Minggu, MMEA mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Presiden China Xi Jinping telah menawarkan bantuan dan Brunei juga telah mengerahkan sebuah helikopter untuk membantu.

Para penumpang dan awak kapal yang selamat tiba di Kinabalu pada Senin (30/1/2017) dan dilarikan ke rumah sakit, MMEA menyebutkan.

Kepala MMEA, Ahmad Puzi Ab Kahar, mengatakan, otoritas terkait memeriksa apakah kapal itu layak atau tidak untuk digunakan sebagai armada wisata.

"Menurut kapten kapal, armadanya rusak saat terpukul gelombang kuat dan tenggelam. Seluruh wisatawan berkumpul jadi satu dan tersapu ombak," kata Ahmad.

Para pejabat mengatakan, angin kencang dan gelombang tinggi telah menghambat pencarian korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com