Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Politik, 45.000 Warga Gambia Mengungsi ke Senegal

Kompas.com - 20/01/2017, 17:33 WIB

JENEWA, KOMPAS.com - Lebih dari 45.000 warga mengungsi dari Gambia dalam sebulan terakhir, menyusul krisis politik yang mendera negara itu.

Data tersebut dilansir lembaga Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk persoalan pengungsi, Jumat (20/1/2017), seperti diberitakan AFP. 

Krisis politik memuncak menyusul batas akhir bagi pemimpin veteran Yahya Jammeh untuk menyerahkan kekuasaannya, hari ini.

"Sekitar 45.000 orang sekarang dilaporkan telah tiba di Senegal dari Gambia," demikian pernyataan badan PBB itu.

Juga disebutkan, ada 800 penduduk yang mengungsi ke wilayah Guinea-Bissau.

Sebelumnya diberitakan, blok negara-negara Afrika Barat (Ecowas) memberikan waktu kepada Yahya Jammeh, yang kalah dalam pilpres bulan lalu, hingga Jumat ini, untuk menyerahkan kekuasaan.

Dia pun didesak untuk segera meninggalkan Gambia.

"Kami menunda operasi militer dan memberinya ultimatum," kata Marcel Alain de Souza, ketua Ecowas yang beranggotakan 15 negara itu.

"Jika hingga tengah hari Jammeh tak mau meninggalkan Gambia, maka kami akan melakukan intervensi militer," tambah De Souza.

Perundingan akhir dengan Yahya Jammeh dipimpin Presiden Guinea Alpha Conde di Ibu kota Banjul dan sudah berlangsung sejak Jumat pagi.

Conde akan terlebih dahulu terbang ke Mauritania untuk bertemu Presiden Mohamed Ould Abdel Aziz yang menggelar perundingan sebelumnya.

Sementara itu, De Souza mengatakan, sebanyak 7.000 personel militer dari Senegal dan empat negara lainnya akan dimobilisasi setelah pada Kamis melintasi perbatasan dan masuk ke negeri kecil itu.

Sedangkan Adama Barrow, Presiden terpilih Gambia, sudah dilantik di kedutaan besar negeri itu di Senegal pada Kamis (19/1/2017).

Hal itu dilakukan setelah Jammeh enggan lengser dari kekuasaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com