Obama: Saya Akan Diam, tetapi Tetap Bersuara jika Trump Menyimpang...

LIMA, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengaku tak berintensi untuk terus melontarkan kritik kepada penggantinya, presiden terpilih Donald Trump.

Namun demikian, Obama mengaku tetap akan bersuara lantang jika presiden terpilih ataupun kebijakannya menyimpang atau melanggar nilai dan cita-cita bangsa.

Obama mengaku, ketika saatnya tiba untuk keluar dari Gedung Putih, dia akan meneruskan tradisi yang ada selama ini.

Baca: Obama: Pemimpin Dunia Ingin Lanjutkan Kerja Sama Trans Pasifik

Mantan presiden "berjalan dalam diam", mengiringi presiden baru agar bisa mendapat ruang yang cukup untuk menjalankan pemerintahan selanjutnya. 

Obama mengaku akan memberikan apa yang dia terima dari mantan Presiden George W Bush, saat Obama pertama kali memasuki Gedung Putih.

Meski tak bisa memberikan sambutan yang lebih ramah, tetapi Bush telah memberikan kesempatan baginya untuk bekerja.

Hal itu pula yang akan dilakukan Obama untuk Trump.

"Memberikan kesempatan untuk dia melakukan agendanya, tanpa ada kemunculan atau gangguan dari pejabat lama di setiap kesempatan," kata Obama di Lima, Peru, Minggu (20/11/2016) waktu setempat.

Obama menyatakan hal tersebut dalam konferensi pers seusai menghadiri pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).

Kendati demikian, seperti diberitakan Associated Press, Obama mengaku memiliki batas toleransi untuk tetap berdiam diri.

"Sebagai warga negara AS yang sangat peduli dengan negaranya, jika ada hal yang tak berjalan sebagai mana mestinya, dan saya pikir penting, atau menyangkut hal yang prinsipil, saya akan bersuara," ungkap Obama.