Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedubes AS: Teroris Berencana Culik Turis Asing di Filipina

Kompas.com - 04/11/2016, 13:00 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Kedutaan besar Amerika Serikat di Manila mengatakan, kelompok-kelompok militan sedang berencana menculik para turis dari kawasan tengah Filipina yang merupakan daerah wisata populer.

Sebuah peringatan yang diterbitkan Kedubes AS di Manila pada Kamis (3/11/2016) memperingatkan warga AS agar menghindari Pulau Cebu di wilayah selatan negeri itu yang merupakan destinasi wisata andalan Filipina.

"Kedubes AS memperingatkan warga AS bahwa kelompok-kelompok teroris berencana untuk melakukan penculikan di kawasan yang banyak dikunjungi warga asing di sisi selatan Pulau Cebu," demikian isi peringatan itu.

Kedutaan besar bahkan menyebut tiga lokasi yaitu Delaguete dan Santander di Pulau Cebu dan pulau Sumilon yang tak jauh dari Cebu.

Ketiga kawasan itu hanya berjarak sepelemparan batu dari daerah wisata Bohol dan Dumaguete.

Kedutaan besar AS tidak menyebutkan nama kelompok yang berencana melakukan penculikan turis asing tetapi wilayah selatan Filipina memang dikenal sebagai basis berbagai kelompok militan yang menyatakan kesetiaan kepada ISIS.

Salah satu yang paling dikenal adalah Abu Sayyaf, sebuah organisasi yang dibentuk pada 1990 dengan uang Al Qaeda. Sejak berdiri, kelompok ini sudah mengumpulkan uang jutaan dolar AS dari uang tebusan penculikan.

Abu Sayyaf berbasis di pulau Basilan dan Jolo yang berjarak sekitar 500 kilometer sebelah barat daya Cebu. Dan, sebagian aksi penculikan yang dilakukan Abu Sayyaf berada di perairan kedua pulau kecil itu.

Namun, tahun lalu, Abu Sayyaf menculik dua warga Kanada, seorang warga Norwegia dan seorang warga Filipina di Samal, sebuah pulau wisata berjarak 500 kilometer dari Jolo.

Kedua warga Kanada itu tewas dipenggal sementara dua sandera lainnya dibebaskan setelah uang tebusan yang diminta dibayarkan.

Sementara itu, pada Jumat (4/11/2016), kantor kepresidenan Filipina membenarkan kepolisian juga mendapatkan informasi terkait rencana penculikan itu dan sudah meningkatkan keamanan di kawasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com