Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Belasan Pengungsi ke Wilayah Perancis, 2 Polisi Belgia Ditahan

Kompas.com - 23/09/2016, 17:40 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Dua polisi Belgia ditangkap di Perancis karena dituduh membantu para imigran gelap melintasi perbatasan.

Kedua polisi itu tertangkap tengah mengemudikan sebuah minibus penuh imigran gelap. Insiden ini memicu ketegangan diplomatik antara kedua negara.

Pemerintah Belgia mengatakan, kedua polisi itu membawa para imigran tersebut kembali ke Perancis tetapi tidak berniat sampai melewati perbatasan.

Kedua polisi itu berada di pintu perbatasan dekat Nieppe, wilayah utara Perancis, Selasa (21/9/2016), ketika seorang pengemudi truk mendengar suara gaduh dari minibus itu.

Pengemudi truk itu kemudian menghubungi polisi yang datang dan menemukan 13 pengungsi Suriah dan Irak di dalam mobil itu.

Para imigran itu dikabarkan mencoba menyeberang ke Inggris lewat kota pesisir Calais tetapi tersesat ke arah yang salah.

Kedua polisi Belgia itu sempat ditahan beberapa saat sebelum akhirnya dibebaskan setelah menjawab sejumlah pertanyaan.

Sedangkan ke-13 pencari suaka yang di antaranya terdapat tiga anak-anak untuk sementara ditahan untuk menjalani pemeriksaan.

"Pemerintah Perancis menyampaikan kekecewaan atas peristiwa itu yang tak sesuai dengan kerja sama yang dilakukan Perancis dan Belgia," ujar juru bicara provinsi Nord, Perancis.

Sementara itu, Mendagri Perancis Bernard Cazeneuve, Rabu (22/9/2016) langsung memanggil duta besar Belgia untuk menyampaikan rasa kecewanya.

Cazeneuve juga menghubungi Mendagri Belgia Jan Jambon dan langkah ini memicu kemarahan dari serikat kepolisian Belgia, SLFP, yang mengancam akan melakukan pemogokan.

Presiden SLFP Vincent Gilles mengatakan, kedua polisi itu hanya beberapa meter masuk ke wilayah Perancis dan ditahan selama empat jam tanpa pengacara dan penerjemah.

Vincent mengatakan, kedua polisi itu ditugaskan mengantar sekelompok imigran tersebut ke perbatasan sehingga mereka bisa meninggalkan Belgia dengan aman ketimbang dengan berjalan kaki.

"Kedua rekan kami itu tak menyadari sudah memasuki wilayah Perancis sejauh 50 meter," kata Vincent Gilles.

SLFP sudah memberi pemberitahuan tak resmi akan menggelar pemogokan selama 24 jam jika Mendagri Jambon tidak melakuan pertemuan dengan kepolisian.

Hal ini juga membuat kepala kepolisian Ypres, Belgia, Georges Aeck.

"Kami tak melakukannya demi uang, ini bukan penyelundupan manusia. Kami hanya menolong mereka. Kami menunjukkan jalan ke arah yang mereka tuju," kata Aeck.

Hubungan Perancis dan Belgia memanas sejak serangan Paris pada November tahun lalu. Pemerintah Perancis berang karena polisi Belgia mengizinkan tersangka penyerangan Salah Abdeslam melintasi perbatasan di malam serangan itu terjadi.

Selain itu, banyak anggota kelompok penyerang memiliki kaitan dengan Belgia, tempat di mana serangan dipersiapkan. Perancis juga menuding agen-agen anti-teror Belgia gagal mencegah kekerasan di Perancis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com