Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengketa Air Sungai di India Sebabkan Satu Warga Tewas

Kompas.com - 13/09/2016, 17:28 WIB

BENGALURU, KOMPAS.com - Satu orang tewas dan seorang lainnya terluka akibat tembakan polisi untuk menghentikan kerusuhan terkait sengketa air sungai di Bengaluru, India.

Kantor berita Reuters, Selasa (13/9/2016), melaporkan, belasan polisi juga terluka dalam kerusuhan yang berlangsung pada Senin (12/9/2016) itu.

Perdana Menteri India Narendra Modi, Selasa ini, mengatakan, konflik terkait air sungai itu harus segera diselesaikan.

Seorang perwira polisi India, L Chandrashekar, mengatakan, massa pengunjuk rasa membakar sejumlah mobil dan bus, serta melemparkan batu kepada polisi.

Polisi antihuru-hara turun ke jalan dan kerumunan warga dilarang dalam usaha menangkal kekacauan.

Sementara kepolisian mengatakan, jaringan kereta bawah tanah setempat sempat tidak beroperasi sementara waktu selama kerusuhan berlangsung.

Saksi melihat puluhan pengunjuk rasa, beberapa di antaranya memegang tongkat dan batu, menghentikan dan menggeledah mobil.

Menurut saksi mata lainnya, ia melihat sejumlah ban terbakar di jalanan.

Stasiun televisi setempat menunjukkan kobaran api dari kendaraan dengan kerumunan mengamuk berkumpul di dekatnya.

Kerusuhan itu terjadi setelah Mahkamah Agung India memerintahkan wilayah Karnataka, yang membawahi Bengaluru, untuk menyalurkan 12.000 kubik air per detik per hari dari sungai Cauvery untuk masyarakat Tamil Nadu hingga 20 September.

Sungai Cauvery telah menjadi biang konflik yang terjadi sejak lebih dari satu abad silam antara kedua wilayah itu dan memakan korban.

Keputusan pengadilan India tahun 1991 memerintahkan Karnataka untuk mengeluarkan air bagi Tamil Nadu. Keputusan itu memicu kerusuhan di Bengaluru sehingga 18 orang tewas.

"Regu Pasukan Cepat Tanggap telah dikerahkan di penjuru kota itu," kata Kepolisian Bengaluru dalam Twitter mereka. "Kami mendesak warga Bengaluru tetap tenang dan tidak panik."

Belakangan polisi mengatakan telah mengeluarkan ketentuan darurat, yang disebut dengan Seksi 144, yang melarang segala pertemuan di sejumlah wilayah publik.

Media lokal melaporkan, massa membakar 35 unit bus di sebuah pangkalan, melumpuhkan jalur antarwilayah Karnataka dan Tamil Nadu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com