Paris Marah Setelah Israel Robohkan Gedung Bantuan Perancis di Tepi Barat

PARIS, KOMPAS.com – Pemerintah Perancis di Paris mengecam tindakan tentara Israel yang merobohkan gedung-gedung yang dibangun dengan dana bantuan negara itu di sebuah desa di Tepi Barat, wilayah Palestina.

Paris, seperti dilaporkan Reuters pada Kamis (11/8/2016) malam, atau Jumat WIB, menyebutkan tindakan Israel itu sebagai suatu pelanggaran terhadap hukum internasional.

Penghancuran instalasi pertanian di Nebi Samuel pekan lalu merupakan tindakan ketiga Israel dalam tahun ini. Gedung-gedung itu dibangun atas dana bantuan lembaga pegiat kemanusiaan Perancis.

Di antara bangunan-bangunan tersebut terdapat satu sekolah. "Kami mendesak otoritas Israel untuk menghentikan operasi seperti ini karena bertentangan dengan hukum internasional," kata juru bicara Kemenlu Perancis.

Koordinator Israel pada Kegiatan Pemerintah di Teritori (COGAT), suatu pasukan bersenjata yang menangani masalah warga Palestina, mengatakan, perintah penghancuran dikeluarkan karena gedung-gedung dibangun tanpa izin Israel.

"Tak ada permintaan izin pendirian bangunan dari pemilik bangunan yang tidak sah itu. Mereka sudah diundang untuk memberi peluang memperbaiki masalah itu dan mengurus izin namun mereka tidak hadir," kata pihak COGAT.

Amerika Serikat telah berusaha keras untuk memediasi persetujuan antara Israel dan Palestina, namun telah terhenti selama dua tahun.

Perancis bulan lalu menyelenggarakan konferensi dengan maksud untuk menjawabi kebuntuan tersebut.