Dituduh Anjurkan Tentara Kudeta Pemerintah Venezuela, Warga AS Ditahan

CARACAS, KOMPAS.com - Aparat keamanan Venezuela telah menangkap seorang pria asal Amerika Serikat yang diduga mendorong angkatan bersenjata negeri itu untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.

Menteri Dalam Negeri Venezuela Gustavo Gonzalez Lopez, Rabu (20/7/2016), mengatakan, dinas intelijen SEBIN menangkap Joshua Holt pada akhir bulan lalu di Ciudad Caribia, sebuah kompleks perumahan di pinggiran ibu kota Caracas.

Gonzalo Lopez menambahkan, enam orang lainnya ditahan bersama Holt dan enam warga Venezuela tewas dalam baku tembak dengan para agen SEBIN.

Dia juga merilis sejumlah foto dan video yang disebut sebagai baku tembak dalam penangkapan warga asing itu.

Awal bulan ini, media AS melaporkan bahwa Holt, adalah mantan misionaris Mormon asal Utah ditahan saat bepergian ke Venezuela untuk menikahi seorang perempuan.

Perempuan itu, yang juga menganut ajaran Mormon, dikenal Holt lewat dunia maya.

Sejumlah saksi mata mengatakan, Holt ditahan setelah merekam aksi pencarian yang dilakukan polisi dari rumah ke rumah dengan menggunakan telepon genggamnya.

Harian The Miami Herald melaporkan, polisi Venezuela sebelumnya sudah menaruh senjata api di rumah yang akan digeledah dan hal itu terekam dalam kamera telepon genggam milik Holt.

Holt, baru saya kembali dari sepekan bulan madu bersama istrinya dan tengah menunggu visa AS untuk keluarga barunya di Caracas saat dia ditangkap di kediaman istrinya di kompleks apartemen itu.

"Holt, yang ditangkap dengan istrinya, sudah mengakui bahwa dia terlatih menggunakan senjata api dan memiliki sertifikat dari Badan Penerbangan Federal AS yang memberikan akreditasi pilot untuk dia," ujar Gonzalez Lopez.

Pemerintah Venezuela menambahkan, sepucuk senapan serbu AK-47, replika senapan M-4, amunisi, sebutir granat, peta Caracas dan komputer ditemukan di apartemen tempat Holt tinggal.

Presiden Nicolas Maduro sedang berjuang mempertahankan kedudukannya di saat Venezuela sudah berada di ambang kebangkrutan karena anjloknya harga minyak dunia, penghasilan utama negeri itu.