Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNHCR: Buka Jalan bagi Warga Menyelamatkan Diri dari Konflik

Kompas.com - 13/07/2016, 07:53 WIB

KAMPALA, KOMPAS.com - Komisariat Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR), Selasa (12/7/2016), menyerukan semua pihak yang berseteru di Sudan Selatan menjamin keamanan.

Kubu yang bertikai akan memberikan jalan yang aman buat warga yang menyelamatkan diri dari pertempuran selama satu pekan belakangan di Juba.

Lembaga pengungsi PBB itu di dalam satu pernyataan menyerukan bekas pemberontak dan militer agar membuka perbatasan buat warga yang mencari perlindungan di negara tetangga.

Tentara bekas pemberontak masih loyal kepada mantan pemimpin mereka, yakni mantan Wakil  Presiden Riek Machar. Mereka terlibat baku tembak dengan loyalis Presiden Salva Kiir.

"UNHCR menyeru semua pihak bersenjata agar menjamin jalan aman buat orang yang menyelamatkan diri dari pertempuran yang meletus pada akhir pekan lalu di Juba,” kata pernyataan itu.

“Kami juga mendesak semua negara tetangga agar tetus membuka perbatasan buat orang yang mencari suaka," tambahnya.

UNHCR menyatakan, sebagian perbatasan telah terpengaruh seperti pos penyeberangan Sudan Selatan-Uganda, tempat keamanan diperketat di wilayah Sudan Selatan.

"Ini telah mengakibatkan penurunan besar jumlah orang yang baru tiba di Uganda selama akhir pekan," kata pernyataan tersebut.

Cuma 95 orang menyeberangi perbatasan pada Sabtu (9/7/2017), turun menjadi 36 orang pada Minggu (10/7/2016) dibandingkan dengan rata-rata setiap hari lebih dari 200 orang menyeberang pada Juli.

UNHCR menyatakan, pihaknya memperkirakan lebih banyak orang akan tiba segera setelah perbatasan dibuka kembali.

"Mereka yang berhasil menyeberang telah melaporkan serangan membabi-buta terhadap warga sipil. Bus dari Juba ke perbatasan Uganda dihentikan dan dirampok," kata pernyataan itu.

Di Gambella, Etiopia barat, UNHCR telah meningkatkan pengawasan perbatassan bersama komisi pengungsi Ethiopia.

Persiapan darurat sedang dilakukan di Kenya, Sudan, dan negara lain tetangga guna menghadapi kemungkinan terjadinya linjakan arus pengungsi.

Badan PBB tersebut menyatakan, tak ada arus besar pengungsi di perbatasan Sudan Selatan-Kenya, kendati pada akhir pekan lalu UNHCR menerima 36 orang dari Negara Bagian Equatoria Timur.

UNHCR, seperti juga Dewan Keamanan PBB, mengutuk kerusuhan di Juba tapi menyambut baik upaya kedua pihak untuk menerapkan gencatan senjata dan berharap itu akan berjalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com