Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Hentikan Pasokan Air bagi Warga Tepi Barat sejak Awal Ramadhan

Kompas.com - 15/06/2016, 10:55 WIB

RAMALLAH, KOMPAS,com – Perusahaan air bersih Israel, Merokot, telah memutus suplainya ke beberapa daerah di utara Tepi Barat, seperti dilaporkan oleh Gulf News, Rabu (15/6/2016).

Penghentian suplai air bersih tersebut telah dilakukan sejak awal bulan Ramadhan ini. Merokot memprioritaskan permukiman Yahudi di wilayah jajahan Israel di Palestina.

Sedangkan suplai ke kota besar, kota kecil, dan desa di Palestina justru dikurangi atau diputus total.  

Perusahaan raksasa air nasional Israel itu memutus suplai air ke seluruh wilayah gubernuran Jenin, sejumlah desa di Nablus, kota Salfit dan desa-desa sekitarnya.

Perlakuan buruk Israel untuk menyebabkan puluhan ribu warga Palestina menderita kesulitan air, yang memang telah dilanda kekeringan sejak awal Ramadhan.

Mekorot mengoperasikan seluruh sumur air di Tepi Barat dan berwewenang menentukan siapa pihak yang berhak mendapatkan air dan pihak mana yang tidak.

Ragheb Al Haj Hassan, wali kota Jenin,  mengatakan, pemutusan suplai total air oleh Merokot itu tanpa ada pemberitahuan awal dan hal itu telah sangat menyusahkan warga Jenin.

“Penduduk sangat menderita pada cuaca panas dan pada saat Ramadhan kali ini,” katan Hassan.

Menurut Hassan, sebenarnya kesepakatan telah ditandatangani dengan Israel yang menyatakan bahwa Mekorot harus melayani untuk mencukupi kebutuhan air di wilayah utara Tepi Barat.

Jika kini kebutuhan air warga di utara Tepi Barat itu tidak dilayani, Hassan mengatakan, “Israel, dan hanya Israel, yang bertanggung jawab.”

Hassan mengatakan, pengurangan dan pemutusan pasokan air telah berlangsung beberapa hari selama Ramadan.

Masalah itu telah dilaporkan ke Otoritas Air Palestina yang seharusnya akan segera melakukan protes melawan Merokot karena telah berlaku curang atas warga Palestina.

“Pemutusan pasokan air telah menjadi rutin, tapi di masa lalu mereka memberi tahu kami. Sekarang, warga Palestina dibiarkan dalam kegelapan,” ujar sang wali kota.

Untuk mengimbangi krisis air tersebut, warga Palestina terpaksa membeli air dari mobil tangki.

Mereka harus mengeluarkan biaya tambahan dan hal itu menjadi beban bagi keluarga tak mampu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com