Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2016, 10:15 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Aliansi dari 800 aktivis penyadang disabilitas dan desainer etika mendesak kewajiban akses bagi kelompok difabel di rumah-rumah yang baru dibangun.

Aliansi ini mengatakan, Australia harus berbuat lebih baik sebagai negara yang telah menandatangani konvensi PBB mengenai hak-hak difabel.

Mereka mengajukan permohonan resmi untuk perubahan peraturan perumahan.

Margaret Ward, arsitek dan kovenan dari Jaringan Desain Perumahan Universal Australia mengatakan, aliansi menyerukan akses minimum untuk dimasukkan dalam peraturan bangunan Australia.

Peraturan itu sekarang disebut dengan Kitab Hukum Konstruksi Nasional.

Ward mengatakan, kewajiban ini hanya akan menambah beban biaya sekitar 1.000 dollar Australia atau sekitar Rp 9,8 juta pada biaya konstruksi.

Biaya itu  untuk membuat satu pintu masuk dan satu kamar mandi yang dapat diakses oleh kursi roda, beberapa koridor, dan pintu yang lebih luas.

Robbie Carr adalah seorang tukang kayu yang berumur 20-an tahun saat ia menjatuhkan alat dan segera didiagnosis dengan multiple sclerosis.

Ibunya, Heather Roman, mengatakan,  dia harus berjuang untuk menemukan rumah yang dapat diakses oleh kursi roda.

“Sulit sekali mendapatkan rumah yang dapat diakes kursi roda,” kata Roman.

“Kami berusaha mendapatkan rumah yang memiliki pintu luas, dan memiliki jalur akses yang landai. Nyaris sangat tidak mungkin menemukan rumah seperti itu,” tambah Roman.

Carr, sekarang berusia 37 tahun, mengatakan, dia sendiri tidak bisa berkunjung ke rumah sebagian besar anggota keluarga dan temannya.

“Sangat menyebalkan karena saya juga ingin bepergian ke rumah mereka tentunya, tapi mereka tidak memiliki akses kursi roda katanya. Mereka tidak memikirkan kami,” kata Carr.

Kristin Brookfield dari Asosiasi Industri Perumahan, mengatakan, peraturan bukan jawaban dari masalah ini.

"Kami [akan] lebih memilih melihat pendekatan sukarela," katanya.

"Preferensi kami adalah bahwa kami mendidik anggota kami dan kami juga mendidik konsumen, pembeli rumah, dan masyarakat difabel itu sendiri,” kata Brookfield.

Materi bimbingannya antara lain mengenai beberapa solusi sederhana yang dapat dimasukkan dalam rumah yang akan dibangun dan membiarkan konsumen memilih.

Brookfield mengatakan, aksesibilitas bagi penyandang disabilitas tidak harus menjadi kewajiban karena "itu merujuk pada isu satu ukuran tunggal tidak selalu cocok bagi semua orang".

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com