Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Tahun Timbun Sampah di Rumah, Pemilik Kena "Sanksi" Rp 1,5 Miliar

Kompas.com - 11/06/2016, 13:00 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Salah satu kasus perkara rumah terlama dan paling menyedihkan di New South Wales, Australia, kemungkinan akan segera berakhir. Rumah di kawasan Bondi dipaksa dijual di sebuah acara lelang.

Kantor Sherif New South Wales menjual rumah milik keluarga Bobolas tersebut untuk membayar tanggungan biaya sekitar160.000 dollar Australia, atau lebih dari Rp 1,5 miliar, untuk upaya pembersihan rumah tersebut, dan juga biaya hukum.

Rumah yang berlokasi di Boonara Avenue, pinggiran Timur Sydney itu berada di jalan yang sangat strategis. Dengan berjalan kaki, sudah terlihat pantai terkenal Bondi. 

Namun penduduk di rumah nomor 19 itu memicu masalah bagi pemerintah setempat dan juga tetangganya selama lebih dari 20 tahun.

Rumah dan kebun mereka dipenuhi sampah yang berbau busuk dan memicu banyak tikus dan kecoa di seluruh kawasan itu.

Para tetangga sangat gembira mengetahui sampah di rumah tersebut akan dibersihkan karena sudah mengotori lingkungan mereka lebih dari seperempat abad.

Agen penjual property tersebut Ric Serrao dari Raine & Horne memperkirakan rumah tersebut akan memiliki nilai jual yang tinggi dalam acara lelang Kamis malam (9/6/2016).

"Pembeli diarahkan untuk membeli pada angka dua juta dollar,” kata dia.

"Pembeli yang berhasil memenangkan lelang akan bertanggung jawab untuk menyingkirkan semua barang di rumah tersebut," ungkap Ric.

"Mereka juga bertanggung jawab mengambil alih kepemilikan atas rumah itu, sehingga terserah pembeli untuk membuat penghuni rumah saat ini keluar dari rumah tersebut," sambung dia.

Dewan Kota Waverley telah bersengketa dengan keluarga Bobolas selama 26 tahun atas apa yang disebutnya sebagai "masalah utama kesehatan dan keselamatan masyarakat terkait dengan penimbunan sampah yang terus-menerus".

Hingga hari ini, sudah dilakukan 15 kali pembersihan berskala besar di rumah itu, dan memakan biaya yang sangat besar.

Dewan Kota Waverley menolak melakukan wawancara, dan hanya menerbitkan siaran pers. 

"Ini adalah isu kesehatan dan keselamatan publik untuk keluarga dan untuk penduduk di dekatnya," demikian pernyataan dalam rilis itu.

"Kami akan terus menawarkan layanan dukungan spesialis kepada keluarga Bobolas dan kami sangat berharap mereka memilih untuk menerima dukungan itu.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com