Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakteri Tinja Ditemukan Dalam Es Batu KFC di Inggris

Kompas.com - 25/04/2016, 21:46 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Seorang peneliti yang tengah menyamar di sebuah restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) di Inggris menemukan bakteri yang berasal dari tinja di dalam es batu yang disajikan.

Penemuan itu diungkap oleh program BBC "Rip Off Britain", yang menyelidiki kebersihan makanan di cabang-cabang restoran ternama yang melayani pesan antar dan kedai-kedai kopi.

Seorang ilmuwan yang meneliti hasil penemuan itu mengatakan pada program BBC, keberadaan bakteri itu meningkatkan risiko sakit bagi orang-orang yang mengonsumsi es batu tersebut.

Pihak restoran cepat saji KFC mengatakan sangat kecewa dan sudah melakukan penyelidikan.

Margarita Gomez Escalada, dokter yang mempelajari sampel bakteri di Universitas Beckett Leeds, mengatakan kepada program Rip Off Britain, “Kami menemukan bakteri itu dalam tingkat yang cukup tinggi dalam es batu.”

“Keberadaan bakteri faecal coliform menunjukkan bahwa ada kontaminasi feses baik dari air yang dipakai untuk membuat es itu, atau berasal dari es itu sendiri, sehingga meningkatkan risiko sakit apabila mengonsumsi es ini,” katanya.

Para peneliti yang menyamar itu mengunjungi cabang kedai kopi Costa di Loughborough, restoran Chicken Cottage di Hampstead, Café Nero di Bath, dan restoran Wimpy di Basildon, serta KFC di Martineau Place di Birmingham.

Program Rip Off Britain mengatakan, para penelitinya meminta segelas air dari keran dicampur es karena hal ini dapat menjadi indikator bagus atau tidaknya standar di restoran atau warung kopi itu.

Sebagian besar sampel yang diambil memunculkan bakteri di tingkat rendah dan tidak berbahaya saat diuji, kata Rip Off Britain.

Program televisi itu mengatakan bahwa KFC yang tengah dalam penyelidikan ditutup sementara.

Dalam sebuah pernyataan, KFC mengatakan, pihaknya melakukan “program pelatihan kembali untuk semua anggota tim tentang prosedur-prosedur kebersihan”.

Jaringan restoran itu juga menambahkan bahwa pihaknya perlu mengambil tindakan sangat serius demi "keamanan dan kebersihan makanan".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com