Anak Dewasa di Shanghai Wajib Kunjungi Orangtua atau Kena Sanksi Pengadilan

SHANGHAI, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Shanghai di China merancang sebuah peraturan perundang-undangan yang bakal menerapkan kewajiban bagi anak yang telah dewasa untuk mengunjungi orangtuanya. 

Dalam sebuah konferensi pers pekan lalu, lembaga otoritas setempat mengatakan, anak yang telah dewasa, dan tak lagi tinggal di rumah orangtuanya, wajib mengunjungi dan mengirim salam kepada ayah dan ibunya.

Demikian diberitakan Kantor Berita Xinhua, yang dikutip Huffington Post, Kamis (14/4/2016).

Jika kewajiban itu tak dilakukan, maka mereka akan berhadapan dengan kewajiban hukum yang berat. Sebab, orangtua dimungkinkan untuk mengajukan gugatan kepada anak mereka, jika ternyata mereka tak dikunjungi.

"Lalu, pengadilan dapat memutuskan bahwa anak-anak itu harus kembali ke rumah orangtua mereka," ungkap Luo Peixin, Wakil Direktur Pemerintahan Shanghai bidang Legislasi.

Selanjutnya, jika anak tersebut tetap berkeras dengan keputusan pengadilan, maka mereka dimasukkan ke dalam "credit score blacklist".

Daftar hitam itu menyebabkan anak-anak tersebut akan mengalami kesulitan saat berhubungan dengan bank, misalnya ketika membuka rekening atau mengajukan permohonan pinjaman.

Sejumlah media di China menyebutkan, perlakuan banyak anak terhadap orangtua mereka di China diibaratkan seperti gaya tabrak lari saat mengemudi, atau macam orang yang naik kereta tanpa membayar tiket.