Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media: PM Malaysia Habiskan Rp 198 Miliar untuk Belanja dan Suap Politisi

Kompas.com - 31/03/2016, 18:01 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Rekening bank milik Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak digunakan untuk membeli barang-barang mewah dan membayar sejumlah tokoh politik menjelang pemilu 2013.

Kabar itu diangkat harian The Wall Street Journal yang menyebut, total biaya yang keluar dari rekening bank Najib Razak mencapai 15 juta dollar AS atau sekitar Rp 198 miliar.

Mengutip dokumen dari para penyidik Malaysia, The Wall Street Journal (WSJ) pada Kamis (31/3/2016) menyebut, uang sebanyak itu antara lain digunakan Najib untuk membeli pakaian, perhiasan, dan sebuah mobil mewah.

Sebagian pengeluaran ini terjadi ketika Najib bersama istrinya, Rosmah Mansor, berkunjung ke Hawaii untuk bertemu dengan Presiden AS Barack Obama.

WSJ menyebut, sebanyak 130.000 dollar AS dihabiskan di salah satu toko cabang Chanel di Honolulu, Hawaii, dua hari sebelum Najib dan Obama bermain golf bersama pada Desember 2013.

Rosmah telah lama disebut-sebut gemar membeli barang-barang mewah. Kegemarannya ini dikritik karena dilakukan saat kebanyakan warga Malaysia berjuang menghadapi tekanan ekonomi.

Sementara itu, Najib juga ditekan untuk menjelaskan uang ratusan juta dollar AS di dalam rekeningnya yang berasal dari aliran dana misterius luar negeri.

Najib selalu membantah bahwa uang itu berasal dari perusahaan negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) dan menyebut dirinya adalah korban konspirasi politik.

Namun, WSJ mengatakan, berdasarkan dokumen-dokumen yang diperolehnya, terdapat indikasi bahwa uang dalam jumlah jumbo itu berasal dari 1MDB dan mencapai 1 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 13 triliun.

Najib juga awalnya membantah telah menerima dana dari luar negeri, tetapi kemudian Pemerintah Malaysia mengakui bahwa sang perdana menteri mendapatkan sumbangan sebesar 681 juta dollar AS.

Sumbangan itu diklaim berasal dari keluarga Kerajaan Arab Saudi dan digunakan untuk mempromosikan Islam yang moderat. Sebagian besar dana itu, menurut Pemerintah Malaysia, sudah dikembalikan.

Selain soal penggunaan uang untuk belanja barang mewah, WSJ juga menyebut bahwa Najib menggelontorkan jutaan dollar AS untuk menyuap para tokoh politik.

Menjelang pemilihan umum 2013, Najib diduga telah melakukan lebih dari 500 kali pembayaran kepada sejumlah tokoh politik Malaysia.

Dalam pemilu 2013, Partai Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO) pimpinan Najib mendapatkan hasil paling buruk, meski belum bisa menjungkalkan mereka dari tampuk kekuasaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com