BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China ingin melanjutkan kembali proyek kontroversial terkait pembangun bendungan Myitsone di Myanmar. Beijing, Kamis (17/3/2016), mengisyaratkan untuk mendorong pemerintah baru di Naypyidaw agar membuka lagi karena kontraknya masih berlaku.
Isyarat Beijing itu hendak disampaikan kepada pemerintah baru Myanmar yang akan dipimpin Presiden Htin Kyaw. Presiden pendahulu Kyaw, Thein Sein, telah menangguhkan proyek listrik tenaga air terbesar Myitsone di Sungai Mekong pada tahun 2011.
China menginvestasikan 3,6 miliar dollar AS. Namun, sekitar 90 persen daya yang dihasilkan Myitsone akan disalurkan ke wilayah China. Sisanya, 10 persen, untuk Myanmar.
Pernyataan Thein Sein kepada parlemen pada tahun 2011 sebenarnya juga merupakan kemenangan para pendukung pemimpin pro-demokrasi, Aung San Suu Kyi.
Bendungan Myitsone adalah proyek tenaga air terbesar di Myanmar. Proyek ini mengundang kritik warga. Proyek Myitsone didukung kaum garis keras yang terkenal erat dengan investor China, namun ditentang oleh pejuang reformasi.
Suu Kyi pernah menilai bendungan itu mengancam aliran sungai Irrawaddy. Belum lagi kemungkinan besar 12.000 warga etnis Kachin dari 63 desa harus digusur untuk memberi jalan bagi bendungan. Banyak kelompok masyarakat lainnya yang juga menyuarakan keberatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.