Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benda Diduga Pecahan MH370 di Mozambik Harus Dikirim ke Australia

Kompas.com - 14/03/2016, 19:00 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai mengatakan, dua serpihan pesawat yang ditemukan di pantai wilayah Mozambik akan segera dikirim ke Australia.

Serpihan pesawat yang saat ini berada di Kuala Lumpur demi pengamanan, harus dikirim ke Australia. Hal itu demi memastikan apakah potongan pesawat itu adalah bagian dari pesawat MH370 Malaysia Airlines yang hilang Maret 2014 silam.

(Baca: Puing Pesawat Diduga dari MH370 Ditemukan di Mozambik)

Berdasarkan berita yang dilansir Associated Press, Senin (14/3/2016), Liow Tiong menjelaskan, tim penyelidik Malaysia berharap serpihan itu bisa dikirim bersama satu serpihan lain yang ditemukan sebuah keluarga yang berlibur di Mozambik.

Diberitakan sebelumnya, keluarga asal Afrika Selatan itu sedang berlibur di Mozambik dan dilaporkan telah menemukan benda yang diduga serpihan pesawat.

Potongan itu kemudian dibawa pulang ke kampung halaman mereka. Diharapkan, dalam seminggu ke depan, benda itu sudah bisa diterima.

Liow mengatakan, di Australia serpihan-serpihan itu akan ditangani tim investigasi internasional.

MH370 hilang pada 8 Maret 2014. Pesawat Boeing 777 itu membawa 239 penumpang dari Kuala Lumpur menuju Beijing. 

Hingga saat ini misteri hilangnya pesawat itu belum terungkap. Upaya pencarian memang menemukan sejumlah puing pesawat, namun belum ada yang bisa membantu untuk memecahkan masalah ini.

Beberapa puing yang ditemukan malah mengarahkan tim pencari ke arah yang salah. Misalnya puing yang ditemukan di Thailand pada pertengahan Januari lalu ternyata bukan berasal dari MH370.

Pada September tahun lalu, para penyidik Perancis memastikan puing pesawat terbang yang ditemukan di Pulau Reunion berasal dari pesawat yang hilang itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com