Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pria yang Diduga Terkait Jaringan Teror Ditangkap di Yunani

Kompas.com - 31/01/2016, 21:42 WIB

THESSALONIKI, KOMPAS.com — Dua pria pemegang paspor Swedia ditangkap di Yunani karena dicurigai terlibat dengan jaringan teror, Minggu (31/1/2016).

Kecurigaan ini bermula saat dua pria itu ketahuan membawa sejumlah golok dan "perlengkapan perang".

Dua pria yang ditangkap itu adalah pria keturunan Bosnia berusia 28 tahun dan pria Yaman berusia 19 tahun.

Mereka sedang bepergian menggunakan bus saat ditahan di utara kota Alexandroupolis. Kota itu berada di dekat perbatasan Turki.

Menurut sumber AFP, di dalam tas kedua pria itu, petugas menemukan dua golok, seragam militer, dan "perlengkapan perang" lain.

Polisi kemudian mengetahui bahwa pria keturunan Bosnia itu selama ini dicurigai pihak otoritas Eropa memiliki kaitan dengan kelompok teror.

Sumber polisi mengatakan, pria itu pernah ditangkap atas dugaan merencanakan serangan teroris. Saat ini, dia juga berada dalam pengawasan ketat pihak otoritas keamanan Swedia.

Mega Channel memberitakan bahwa pria itu pernah ditangkap di Bosnia pada 2005. Saat itu, polisi menemukan sabuk bom bunuh diri, bahan peledak, dan video yang memperlihatkan pria bertopeng mengancam serangan ke Gedung Putih dan US Capitol, di rumah pria tersebut.

Pria itu pernah ditahan di penjara Bosnia dengan hukuman 14 tahun. Namun, dia bebas pada 2011 dan meminta suaka ke Swedia.

Dua pria yang ditangkap itu tiba dari Swedia, 10 hari lalu. Selanjutnya, mereka melanjutkan perjalanan ke Thessaloniki dengan bus dan melanjutkan perjalanan ke Alexandroupolis. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com