Salah satu pejabat senior Amerika yang menolak disebutkan namanya seperti dikutip Reuters, Rabu(16/12/2015) mengungkapkan bahwa ISIS sedang mengarahkan matanya ke ladang-ladang minyak yang rawan, terutama di kawasan Libya dan Pegunungan Sinai.
Pejabat itu melanjutkan, Amerika Serikat sedang mempelajari dengan hati-hati pihak manakah yang mengontrol ladang minyak, pipa gas, dan infrastruktur lainnya di kawasan yang rawan dilanda konflik.
Libya dan Pegunungan Sinai adalah salah satu kawasan yang masih dirundung konflik bersenjata antara sejumlah pihak. Libya sendiri masih dilanda perang saudara berkepanjangan.
Amerika memperkirakan ISIS menguasai 80 persen kilang minyak yang ada di Suriah.
Kelompok militan ini juga diperkirakan telah menjual minyak yang mereka kontrol dengan meraup keuntungan sebesar 40 juta dollar Amerika Serikat.
Negeri Paman Sam sendiri terus mengintensifkan serangan udaranya terhadap daerah minyak yang menjadi sumber kekayaan ISIS ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.