Shanghaiist melaporkan, Selasa (15/12/2015), seorang wanita di Provinsi Anhui menghilang seharian.
Rupanya, wanita bernama keluarga Hu itu tersesat tidak dapat mengenali jalan akibat kabut asap pekat yang menyelimuti kota tempat tinggalnya.
Adapun Hu sedang keluar berencana untuk mengunjungi salah satu anggota keluarganya. Setelah Hu tampak juga, keluarganya memutuskan untuk menghubungi suami wanita tersebut.
Untunglah, akhirnya Hu dapat ditemukan di sebuah hutan di dekat jalan protokol setelah 2 jam pencarian.
Hu bisa dikatakan sangat beruntung ditemukan karena dia sama sekali buta teknologi hingga tidak dapat mengoperasikan telepon genggam.
Kabut asap tebal melumpuhkan negeri Tirai Bambu hampir sebulan terakhir. Otoritas telah menganjurkan bagi warga yang bepergian untuk menggunakan pakaian yang lebih terang seperti warna oranye agar mudah dikenali.
Pemerintah Kota Beijing minggu lalu untuk pertama kalinya dalam sejarah menaikan status kabut menjadi darurat berstatus “berwarna merah” yang merupakan status darurat paling tinggi.
Buruknya kualitas udara terlihat dari jarak pandang yang hanya 200 meter.
Masalah lingkungan ini semakin diperburuk oleh penggunaan tungku penghangat rumah memasuki musim dingin yang telah tiba di China.
Kebanyakan tungku ini menggunakan bahan batu bara yang semakin memperburuk polusi udara yang sudah terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.