Pemerintah Iran dilaporkan telah menyebut dia "tidak bermoral" dan melarangnya main film.
Taherian menerbitkan foto-foto itu di Instagram sebagai protes atas undang-undang Iran yang ketat yang mengharuskan perempuan menutupi kepala mereka di ruang publik.
"Saya gugup dan khawatir tentang bagaimana orang-orang bereaksi terhadap foto-foto saya," katanya dalam sebuah wawancara dengan Voice of America versi bahasa Persia.
"Kenangan masa lalu saya memberi saya kepercayaan diri untuk mem-posting foto-foto itu. Saya ingat saat mengunjungi banyak perusahaan film untuk menandatangani kontrak, tetapi saya justru mendengar banyak komentar yang tidak pantas terkait penampilan fisik saya."
Foto-foto yang di-posting itu memicu kemarahan di media sosial di Iran. Sejumlah foto yang beredar malah menampilkan Taherian mengenakan jilbab, tetapi jilbab itu dipasang dengan teknik photoshop di kepalanya.
"Saya tidak mengharapkan hal ini dari rakyat Iran, dari budaya saya sendiri, untuk mendengar begitu banyak penghinaan," katanya. "Saya hanya bisa merasa kasihan terhadap reaksi mereka, dan tidak ada lagi yang bisa saya katakan. Saya ingin tinggal di suatu tempat dan hidup dengan cara yang membuat saya bahagia."
Kementerian Kebudayaan Iran dilaporkan telah berjanji untuk mencabut izin kerja Taherian. Hal itu disampaikan kementerian tersebut dalam sebuah siaran televisi.
Taherian, yang kini berharap untuk membangun kembali kariernya di Dubai juga mengaku dulu rutin menjadi korban pelecehan seksual dalam industri film Iran.
"Sangat mengganggu ketika saya main film, dan direkturnya hanya berpikir tentang saya di luar soal film," katanya. "Dia (sang direktur) hanya menunggu adegan selesai sehingga bisa berbisik di telinga saya lagi. Mereka akan menempatkan lima atau enam kontrak di depan saya, tetapi dengan hanya satu syarat: satu bulan bersama mereka."
Saat di ruang publik, semua perempuan di Iran, bahkan orang asing, diwajibkan untuk memakai jilbab longgar, yang menutupi rambut dan leher mereka.
Sejak terpilih pada tahun 2013, Presiden Hassan Rouhani yang dinilai berhaluan moderat telah mengawasi beberapa reformasi politik dan sosial, tetapi kebanyakan masyarakat politik Iran tetap sangat konservatif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.