Sheikh Raed Salah, yang memimpin cabang gerakan Islamis, Selasa (27/10/2015), diperintahkan melapor ke penjara pada tanggal 15 November untuk mulai menjalani hukuman 11 bulan. Pengacaranya berjanji untuk naik banding ke Pengadilan Tinggi Israel.
Salah menyebut pihak berwenang Israel "bandit penjajahan" yang berusaha mengingkari hak Palestina membela Masjid Al-Aqsa. Ia mengatakan, sebuah rencana Jordania, yang didukung oleh Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry untuk memasang kamera guna memantau tempat suci itu, sebaiknya dibuang ke tong sampah.
Ia didapati bersalah bulan Maret atas pidato tahun 2007 yang menyerukan perlawanan Palestina atas peraturan yang mengatur Masjid al-Aqsa, tempat suci yang dihormati Yahudi sebagai Bukit Bait Suci.
Walaupun ucapannya tersebut dikeluarkan delapan tahun yang lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, penghasutan kekerasan tidak akan ditoleransi. Ia telah mengusulkan pelarangan cabang gerakan Islamis pimpinan Salah.
Kekerasan selama lebih dari sebulan terakhir telah menewaskan 11 orang Israel dan 58 orang Palestina. Israel mengatakan lebih dari separuh orang Palestina itu tewas ketika menyerang atau berusaha menembak atau menikam sipil, polisi, atau tentara Israel.
Israel membantah desas-desus bahwa negara itu berencana mengambil alih Masjid Al-Aqsa. Namun, orang Palestina juga muak dengan permukiman Yahudi di tanah yang mereka inginkan sebagai lokasi negara masa depan, prospek perdamaian yang suram, dan kurangnya kepemimpinan dan kesempatan ekonomi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.