Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vatikan Akan Rayakan 50 Tahun "Nostra Aetate"

Kompas.com - 23/10/2015, 10:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Vatikan akan merayakan 50 tahun Nostra Aetate (Pada Jaman Kita), satu dari 16 dokumen penting Konsili Vatikan II yang ditandatangani Paus Paulus VI.

Dokumen tersebut berisi manifestasi sikap keterbukaan Gereja Katolik dalam membangun dan sekaligus memperkokoh hubungan umat Katolik dan pemeluk-pemeluk agama lain.

Perayaan pesta emas itu dibentuk dalam kemasan momentum kenangan, syukur, dan pembaruan komitmen. Hal itu diungkapan Pastor Markus Solo Kewuta SVD dari Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama (Pontifical Council for Interreligious Dialogue) Vatikan, Kamis (22/10/2015).

Menurut Markus Solo, ada tiga tema besar yang menjadi bahasan dalam perayaan itu, yakni Dialog Agama sebagai Pelayanan Terhadap Manusia, Kekerasan dan Peran Agama untuk Perdamaian, dan Tantangan Terhadap Kebebasan Beragama.

Pada akhir selebrasi 50 tahun Nostra Aetate, para peserta akan bertatap muka dengan Paus Fransiskus dalam acara audiensi umum di Lapangan Santo Petrus.

"Pada intinya, peringatan 50 tahun Nostra Aetate itu merupakan momentum kenangan, ucapan syukur dan pembaruan komitmen. Perayaan tersebut akan ditutup dengan diskusi roundtable lintas-agama yang menjawab pertanyaan bagaimana mentransmisi nilai-nilai luhur kemanusiaan dan pentingnya peranan pendidikan demi pendewasaan manusia serta tegaknya dialog antar umat beragama dan perdamaian," kata Markus Solo.

Paus Paulus VI dalam dokumen Nostra Aetate menyatakan, seluruh agama diminta untuk saling memahami dan berupaya bersama-sama membela dan mengembangkan keadilan sosial bagi semua orang, nilai-nilai moral maupun perdamaian dan kebebasan. Ninilai-nilai luhur yang disepakati 50 tahun lalu kini dihayati dan dimajukan Gereja Katolik hingga ke pelosok-pelosok dunia.

Dalam konteks itu, Gereja mengecam setiap bentuk diskriminasi ataupun penganiayaan berdasarkan keturunan, warna kulit, kondisi hidup dan agama karena hal itu bertentangan dengan semangat Kristus. Dengan mengikuti jejak semangat Rasul Petrus dan Paulus, Konsili Vatikan II dengan sangat meminta kepada umat beriman Kristiani, supaya bila mungkin “memelihara cara hidup yang baik di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi dan sejauh tergantung dari mereka, hidup dalam damai dengan semua orang.

Acara yang akan berlangsung dari tanggal 26 – 28 Oktober ini akan dihadiri para tokoh dan pemimpin agama dari berbagai belahan bumi, juga para peserta dari berbagai kalangan, termasuk dua dari Indonesia yakni Hermawi Taslim, Ketua FORKOMA PMKRI (Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia), dan AM Putut Prabantoro, Ketua Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com