Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Lebanon Berjanji Ambil Tindakan terhadap Kekerasan Polisi

Kompas.com - 24/08/2015, 03:55 WIB

KOMPAS.com - Perdana Menteri Lebanon, Tammam Salam, berjanji akan mengambil tindakan terhadap polisi yang menggunakan kekerasan saat membubarkan unjuk rasa terkait tumpukan sampah yang tidak diambil.

Dalam konferensi pers, Minggu 23 Agustus, PM Salam menegaskan bahwa hak untuk berdemonstrasi dlindungi oleh undang-undang. Dia juga memperingatkan negara itu menghadapi krisis politik dan gaji sebagian besar pegawai layanan umum tidak bisa dibayar karena tidak adanya uang.

"Tahukah Anda bahwa karena kegagalan mengambil keputusan, kita mungkin tidak bisa membayar gaji sebagan besar pegawai layanan umum," kata Salam, seperti dikutip dari BBC, Senin (24/8/2015) pagi.

Lebanon hingga saat ini belum memiliki presiden dan parlemen masih menghadapi kebuntuan karena perbedaan politik.

Polisi menggunakan meriam air untuk membubarkan para pengunjuk rasa di ibukota Beirut pada hari Minggu, setelah belasan pengunjuk rasa cedera dalam aksi sehari sebelumnya.

Unjuk rasa pada Sabtu (22/08) dihadiri oleh ribuan orang, yang merupakan terbesar sejauh ini terkait tumpukan sampah yang tidak diambil dinas layanan umum. Polisi melepas tembakan gas air mata maupun peluru karet ke arah para pengunjuk rasa dan suara tembakan dilaporkan terdengar hingga Sabtu malam.

Para pengunjuk rasa menuding kelumpuhan politik dan korupsi menyebabkan pihak berwenang tidak bisa memecahkan krisis sampah, yang berawal dengan penutupan tempat penampungan sampah utama di Beirut.

Dalam beberapa pekan belakangan, tumpukan sampah semakin menggunung dan sejumlah warga membakarnya di jalanan sehingga menimbulkan asap yang bisa berbahaya bagi kesehatan.

Masalah sampah dianggap demonstran sebagai simbol ketidakpercayaan mereka kepada pemerintah. Sebab, masalah sampah dianggap sebagai lambang ketidakbecusan pemerintah dalam menangani sejumlah permasalahan penting terkait rakyatnya. Demonstran pun tetap mendesak pemerintah untuk turun.

"Kami ingin Tammam Salam dan semua petinggi politik untuk mundur. Ketika rakyat berteriak ingin mengganti rezim kemarin, mereka serius. Kami ingin melengeserkan (pemerintah) dan tidak akan berhenti sampai berhasil melakukannya," kata Azza El Masri, salah satu demonstran, dikutip dari Al Jazeera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com