Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: ISIS Sebarkan Harga Jual Sandera Anak-anak dan Perempuan

Kompas.com - 04/08/2015, 21:17 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Seorang petinggi senior PBB mengatakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyebarkan harga jual para perempuan dan anak-anak yang mereka sekap dan perbudak.

Zainab Bangura, nama pejabat PBB itu, mengatakan, dalam kunjungannya ke Irak pada April lalu, dia mendapatkan sebuah salinan sebuah selebaran buatan ISIS.

Di dalam selebaran itu tercantum daftar harga yang memperlihatkan bahwa anak-anak merupakan "dagangan" dengan harga yang paling mahal. Pembelinya adalah para anggota ISIS dan orang-orang kaya di Timur Tengah.

"Anak-anak perempuan dijajakan seperti bahan bakar. Satu gadis bisa dibeli kemudian dijual lagi oleh lima atau enam pria berbeda. Tak jarang para anggota ISIS ini menjual gadis-gadis itu ke keluarga mereka dengan harga ribuan dolar," ujar Zainab.

Zainab mengatakan harga anak-anak itu setara dengan 165 dolar AS atau sekitar Rp 2,2 juta. Sementara gadis remaja dihargai 124 dolar AS atau Rp 1,6 juta dan perempuan berusia di atas 20 tahun dihargai lebih murah.

"Para pemimpin milisi menjadi pertama yang mengambil gadis yang mereka inginkan, setelah para orang kaya diizinkan menawar dengan harga ribuan dolar. Sisanya ditawarkan kepada anggota ISIS," ujar Zainab.

Zainab, seorang perempuan Muslin dan mantan menteri luar negeri Sierra Leone, mengatakan ISIS yang menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah jauh berbeda dengan kelompok bersenjata yang pernah ada.

"ISIS bukan kelompok pemberontak biasa. Jika mereka dianggap sebagai kelompok bersenjata biasa maka penangangannya juga menggunakan cara biasa. Mereka berbeda. ISIS merupakan kombinasi militer konvensional dan sebuah negara yang terorganisasi baik," tambah Zainab.

Sementara itu, Kerry Crawford, pengajar di Universitas James Madison, Virginia, AS mengatakan, mempublikasikan kekerasan digunakan untuk membangun ikatan internal dan ketakutan di lingkar luar kelompok itu.

"Jika Anda dan kelompok Anda melakukan sesuatu yang dianggap tabu, maka Anda membangun sebuah ikatan kelompok. Kekerasan seksual sangat memberi efek ketakutan di kalangan masyarakat," ujar Kerry.

ISIS telah menciptakan sebuah praktik memperbudak sebuah komunitas yang mereka taklukkan dan yang dianggap bukan bagian dari kelompok itu.

Zainab mengatakan, komunitas internasional dan PBB sangat terkejut saat menghadapi praktik semacam itu karena hal-hal tersebut tak pernah dilakukan kelompok bersenjata di negara-negara lain.

"Mereka memiliki buku pentunjuk bagaimana cara memperlakukan perempuan. Mereka memiliki biro pernikahan yang mengorganisasi semua pernikahan dan penjualan para perempuan itu," Zainab menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com