Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Kenaikan Harga Susu dan Daging, Petani Perancis Blokir Kota Caen

Kompas.com - 20/07/2015, 19:29 WIB
PARIS, KOMPAS.com — Ratusan petani Perancis yang marah memblokir akses masuk ke kota Caen, Senin (20/7/2015), dalam sebuah aksi protes menuntut kenaikan harga susu dan daging.

Para petani produsen susu serta daging babi dan sapi ini tiba di pinggiran kota di kawasan Normandia, wilayah utara Perancis, Minggu, serta membawa 330 traktor dan kendaraan-kendaraan pertanian lainnya.

Tak hanya itu, mereka juga membawa ratusan ember penuh tanah dan pupuk yang kemudian mereka buang di depan sejumlah rumah potong hewan, perusahaan distribusi, dan perusahaan pengolah daging. Para petani menuding perusahaan-perusahaan itu merupakan bagian dari berbagai masalah yang menjerat mereka.

"Ini adalah mobilisasi (petani) terbesar dalam beberapa tahun terakhir," kata Sebastien Debieu, Sekretaris Jenderal Persatuan Petani Perancis (FDSEA).

"Kami akan terus melakukan pemblokiran hingga (Menteri Pertanian) Stephane Le Foll datang ke Caen," tambah Sebastien.

Para pengecer dan pengelola industri pangan berjanji akan menaikkan harga produk daging dan susu setelah menggelar pertemuan dengan para petani pada bulan lalu.

Namun, para petani mengatakan bahwa mereka belum mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga daging dan susu yang dijual di pusat-pusat perdagangan. Kondisi ini kemudian memicu pemogokan di seluruh penjuru negeri.

Samuel Bidert, dari kelompok petani muda yang ikut ambil bagian dalam aksi protes ini, mengatakan bahwa ia saat ini menerima 300 euro atau Rp 4,3 juta untuk penjualan satu ton susu.

"Tapi saya membutuhkan 370 euro untuk hidup layak tanpa tergantung pada istri saya, dan masih membutuhkan 400-450 euro untuk menutup biaya produksi tanpa mendapatkan apa-apa," tambah Samuel.

Menteri Pertanian Le Foll mengatakan, dia akan bertemu para petani di Paris pada Kamis mendatang setelah mendiskusikan masalah ini dengan para pakar harga. Namun, FDSEA menyerukan pertemuan dengan para petinggi industri makanan di negeri itu.

"Kami tak tertarik menghadiri pertemuan di Paris jika tak akan menghasilkan apa-apa," kata Jean-Yves Heurtin, Ketua Regional FDSEA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com