Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyidik Kasus Aliran Dana PM Malaysia Sita Dokumen dari Kantor 1MDB

Kompas.com - 08/07/2015, 19:08 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Gugus tugas yang dibentuk untuk menyelidiki aliran dana perusahaan investasi 1Malaysia Development Bhd (1MDB), Rabu (8/7/2015), menyita sejumlah dokumen dari kantor pengelola perusahaan itu.

Penyelidikan itu dilakukan terkait dugaan adanya aliran dana sebesar 700 juta dollar AS dari perusahaan ini ke rekening pribadi milik PM Najib Razak. Sejumlah kendaraan polisi terlihat di kantor pusat perusahaan itu di kawasan bisnis Kuala Lumpur, sementara para penyidik masuk ke dalam gedung.

Enam jam kemudian, para anggota gugus tugas keluar dari gedung kantor 1MDB sambil membawa sejumlah komputer yang kemudian dimasukkan ke dalam kendaraan milik kepolisian.

"Kami bisa memastikan sejumlah anggota gugus tugas melakukan penyelidikan di kantor 1Malaysia Development Bhd (1MDB) hari ini. Kami menyediakan sejumlah dokumen dan materi lain untuk membantu penyelidikan yang sedang berlangsung," demikian pernyataan manajemen 1MDB.

Sebelumnya, harian The Wall Street Journal terbitan 3 Juli 2015 mengabarkan, sebuah penyelidikan menemukan bahwa uang sebesar 700 juta dollar AS bergerak melewati sejumlah institusi pemerintah, bank, dan perusahaan yang terkait 1MDB sebelum berakhir di rekening pribadi PM Najib Razak.

Najib sendiri menanggapi laporan The Wall Street Journal sebagai sebuah "sabotase politik" dan mengancam akan melakukan langkah hukum. Sementara itu, manajemen 1MDB membantah telah melakukan kesalahan dan menegaskan tidak pernah melakukan transfer uang ke rekening pribadi perdana menteri.

1MDB diresmikan pada 2009 oleh PM Najib, yang saat ini masih menjabat sebagai ketua dewan penasihat. Saat ini, 1MDB tengah ditekan terkait utang yang diperkirakan mencapai 11 miliar dollar AS.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com