Sang pengusaha bahkan dikabarkan akan memangkas gaji para karyawan yang tidak muncul dalam prosesi pemakaman itu. Tak punya pilihan, para karyawan itu akhirnya muncul dalam upacara pemakaman tersebut.
Menurut harian China Daily, sang pengusaha mengharuskan setiap karyawannya mengenakan pakaian berwarna putih, yang untungnya disediakan si pengusaha.
Selanjutnya, para karyawan tersebut diharuskan menghadiri pemakaman dan meratapi kematian ibu mertua sang pengusaha meski sebagian besar karyawan tak mengenal perempuan tersebut.
Para karyawan langsung terkena sanksi berupa denda sebesar 200 yuan atau sekitar Rp 425.000 jika ketahuan tak hadir dalam upacara pemakaman atau hadir namun tak terlihat bersedih.
Kisah ini memicu kecaman warga China khususnya para pengguna media sosial. Sebagian besar dari mereka mengkritik pemaksaan yang dilakukan sang pengusaha.
"Pengusaha ini terlalu dominan. Dia seharusnya dihukum karena kelakuannya," ujar seorang pengguna media sosial.
"Dia seharusnya tak memaksa karyawannya melakukan hal ini!" ujar pengguna media sosial lainnya.
"Masalah ini akan menjadi besar. Bos, kau menangani situasi ini dengan tidak benar. Kini pemerintah setempat akan mulai menyelidiki Anda," kata jurnalis stasiun televisi CCTV, Liu Bo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.