Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Australia Kecam Eksekusi Mati Duo "Bali Nine"

Kompas.com - 29/04/2015, 09:01 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com — Para politisi di Australia, Rabu (29/4/2015), mengeluarkan kecaman terhadap eksekusi terpidana mati duo "Bali Nine", Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

"Akhir yang tragis. Sudah waktunya untuk memperbarui usaha kita untuk mengubah perilaku mengenai hukuman mati di seluruh dunia. Kejadian terkini menunjukkan betapa mengerikan semua ini," demikian kicauan dari anggota parlemen senior dari Partai Liberal, Philip Ruddock, pada akun Twitter-nya.

Pemimpin oposisi dari Partai Buruh Bill Shorten dan wakilnya, Tanya Pilbersek, mengeluarkan pernyataan bersama bahwa Indonesia tidak saja merampok kehidupan mereka (Sukumaran dan Chan), tetapi juga merampok dua contoh yang membantu memperkuat sistem hukum Indonesia.

"Harapan terbaik kami tertumpaskan dan ketakutan kami jadi kenyataan." Demikian bunyi pernyataan kedua politisi tersebut.

"Partai Buruh mengecam eksekusi terhadap Andrew Chan dan Myuran Sukumuran dengan kecaman paling kuat. Kami menyampaikan belasungkawa mendalam kepada siapa saja yang bersedih atas hilangnya Andrew Chan dan Myuran Sukumaran," lanjut mereka.

Dalam kicauan terpisah, Shorten mengatakan, "Sebagai teman dekat dan tetangga Indonesia, Australia terluka karena permintaan kami akan pengampunan tidak diindahkan."

Anggota parlemen dari Partai Liberal, Sarah Henderson, menyebut hukuman mati sebagai "monster" di akun Facebook-nya.

"Eksekusi hukuman mati adalah tindakan barbar, monster. RIP Andrew Chan dan Myuran Sukumaran," tulis Henderson. "Hilangnya kehidupan yang tragis. Ketidakadilan yang buruk."

Anggota parlemen dari Partai Buruh, Anthony Albanese, menggambarkan eksekusi sebagai "kehilangan hidup yang tragis", sementara rekannya Tony Burke menulis pendek "nyawa melayang, tidak ada keuntungan yang didapat."

Pemimpin Partai Palmer United Clive Palmer menggugat peran Polisi Federal Australia dalam keterlibatan mereka dalam kasus ini.

"Belasungkawa mendalam saya bagi keluarga Chan dan Sukumaran." kata Palmer, "Keluarga Australia harus mengetahui bahwa Kepolisian Federal Australia tidak akan membuat warga Australia berada dalam keadaan seperti ini lagi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com