Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Barat Batalkan Izin Tambang untuk Bangun Taman Nasional

Kompas.com - 25/03/2015, 20:09 WIB

PERTH, KOMPAS.com - Segala aktivitas penambangan akan dilarang untuk selamanya di Australia Barat bagian utara, demi membuka jalan bagi pengembangan taman nasional terluas di negara itu.

Seluas 5 juta hektar lahan di kawasan Kimberley ini akan disulap menjadi taman nasional setelah pemerintah negara bagian menerapkan larangan penambangan di dataran tinggi Mitchell.

Hal ini terwujud setelah pemerintah Australia Barat mencapai kesepakatan dengan raksasa tambang Rio Tinto yang memegang izin penambangan bauksit dan Alcoa yang mengantongi izin pengolahan aluminium di kawasan itu.

Dalam kesepakatan itu ditegaskan bahwa penambangan dan eksplorasi akan dilarang untuk selamanya di areal seluas 175.000 hektar. Lahan ini nantinya akan menjadi bagian dari rencana pembukaan Taman Nasional Kimberley seluas 5 juta hektar.

Menteri Utama Australia Barat Colin Barnett menyatakan kesepakatan ini berhasil melindungi kawasan yang unik di negara bagian itu. "Saya kira ini merupakan pencapaian konservasi paling penting sepanjang sejarah Australia Barat," katanya kepada ABC.

Barnett mengatakan pihaknya akan mengajukan rancangan undang-undang ke parlemen negara bagian pekan depan yang akan mengesahkan pembatalan izin tambang tersebut. Ia berharap pihak oposisi akan mendukung hal ini.

Menurut rencana, taman nasional itu akan mencakup 2 juta lahan di Kimberley yang digabungkan dengan lahan taman nasional yang sudah ada yaitu Prince Regent, Mitchell River dan Lawley River.

Menurut CEO Rio Tinto, Sam Walsh, setelah melihat lahan tersebut untuk pertama kalinya ia menyatakan memang seharusnya tak boleh ada kegiatan penambangan di kawasan tersebut.

"Saya berkeliling di sana sebagai turis, bukan sebagai orang Rio Tinto, dan bertanya pada banyak orang apakah menurut mereka kawasan ini harus dibangun," katanya.

"Mereka mengatakan kawasan itu seharusnya tidak akan pernah dibangun dan saya percaya jawaban mereka itu," tambahnya.

"Anda harus melihatnya langsung untuk memahami keunikan kawasan ini. Saya tidak ragukan bahwa area ini perlu dilindungi untuk generasi mendatang," lanjut Walsh.

Dalam negosiasinya dengan pemerintah, pihak Rio Tinto meminta jika hak penambangan mereka dilepas, maka semua izin tambang di kawasan itu juga akan dibatalkan. Selain itu Rio Tinto juga akan menyumbang 750.000 dolar bagi rehabilitasi lahan yang sebelumnya telah digali.

"Ini merupakan sumbangsih Rio Tinto yang mengedepankan kepentingan konservasi daripada kepemilikan hak menambang," jelas Barnett lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com