Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Nigeria: Kami Basmi Boko Haram dalam Sebulan

Kompas.com - 20/03/2015, 17:08 WIB
ABUJA, KOMPAS.com - Presiden Nigeria Goodluck Jonathan dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Jumat (20/3/2015), mengatakan dia berharap kelompok militan Boko Haram bisa dibasmi dalam waktu satu bulan.

"Saya sangat berharap tak membutuhkan waktu lebih dari satu bulan untuk merebut kembali wilayah yang kini berada di tangan mereka (Boko Haram)," kata Jonathan kepada BBC.

Beberapa waktu belakangan mengalami perubahan signifikan setelah sejak Februari lalu berhasil merebut kembali puluhan desa dan kota yang selama ini dikuasai Boko Haram di wilayah timur laut negeri itu.

Sebelumnya, militer Nigeria yang dipersenjatai dengan buruk awalnya tak mampu bahkan tak mau merespon serangan-serangan yang dilakukan Boko Haram yang memiliki persenjataan lebih baik.

Namun, dengan dukungan dari militer Chad, Kamerun dan Niger ditambah para penasihan militer Barat, perlahan-lahan militer Nigeria mengklaim telah menguasai kembali negara bagian Yobe dan Adamawa.

Sementara negara bagian Borno yang paling parah terdampak pemberontakan Boko Haram, akan direbut dalam waktu yang tak terlalu lama. Dalam wawancara dengan BBC itu, Presiden Jonathan yang tengah berusaha terpilih kembali dalam pilpres 28 Maret mendatang mengatakan, Boko Haram kini sudah semakin lemah.

Dia menyebut kegagalan militer yang tak sejak awal mampu mengatasi pemberontakan Boko Haram adalah akibat kurangnya persenjataan dan sumber daya. Namun kini, kata Jonathan, semua masalah itu sudah teratasi.

Meski pemerintah Nigeria yakin kemenangan atas Boko Haram bisa diraih dalam waktu dekat, namun para pengamat memperingatkan bahwa klaim pemerintah itu bisa jadi sebuah kesimpulan yang terburu-buru.

Buktinya, pada Rabu dan Kamis lalu, Boko Haram masih menunjukkan kemampuannya melakukan serangan gerilya dengan menyerang kota perbatasan Gamboru dan menewaskan 11 orang warga sipil.

Kota yang terletak tak jauh dari perbatasan Kamerun itu sebelum sempat direbut pasukan Chad. Namun, saat mereka mundur pekan lalu, Chad tak meninggalkan pasukannya untuk menjamin keamanan kota tersebut.

Kondisi ini membuktikan adanya masalah kordinasi antara Nigeria dan negeri tetangganya. Nigeria yang sehari-hari menggunakan bahasa Inggris telah lama mencurigai negara-negara tetangganya yang semuanya menggunakan bahasa Perancis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com