Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HRW: Pasukan Irak Jarah dan Hancurkan Desa-desa Sunni

Kompas.com - 18/03/2015, 17:03 WIB
BAGHDAD, KOMPAS.com - Pasukan Irak dan milisi-milisi yang mendukung militer dikabarkan menjarah dan membakar rumah di desa-desa yang mereka rebut dari tangan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Demikian pernyataan Human Right Watch (HRW), Rabu (18/3/2015).

"Menyusul operasi militer di kota Amerli, milisi pro-pemerintah dan pejuang-pejuang sukarela termasuk para prajurit Irak menyerbu desa-desa Sunni di sekitar kota Amerli, provinsi Salaheddin dan Kirkuk," demikian laporan organisasi yang berbasis di New York itu.

"Dalam penyerbuan itu, anggota milisi, sukarelawan, prajurit Irak menjarah harta benda warga sipil yang mengungsi karena menghindari pertempuran di Amerli. Mereka juga membakar kediaman dan tempat bisnis para warga Sunni," lanjut HRW.

Pasukan pemerintah dan milisi-milisi yang mendukungnya bahkan menggunakan bahan peledak dan persenjataan berat untuk menghancurkan bangunan milik warga atau seluruh desa.

HRW menambahkan, sebagian besar desa yang diserbut itu adalah desa-desa yang pernah disinggahi atau pernah digunakan ISIS sebagai basis saat mereka menyerang kota Amerli.

"Irak tak bisa memenangkan perang melawan kekejaman ISIS dengan menyerang warga sipil karena itu melanggar hukum perang dan merusak harga diri manusia," kata deputi direktur HRW urusan Timur Tengah dan Afrika Utara, Joe Stork.

"Penganiayaan yang dilakukan anggota milisi mengakibatkan kekacauan di antara warga paling rapuh di Irak dan memicu kekerasan sektarian," lanjut Stork.

Pemerintah Baghdad menggunakan unit-unit pasukan milisi Mobilisasi Rakyat untuk mendukung serangan balik terhadap ISIS. Unit Mobilisasi Rakyat itu didominasi milisi-milisi bersenjata Syiah.

Unit-unit milisi ini memainkan peranan penting dalam serangan balik Irak terhadap ISIS. Namun, mengandalkan kelompok-kelompok seperti ini sama dengan memberi mereka kekuatan tambahan yang di kemudian hari akan sulit dikendalikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com